The Truth Untold

3K 227 27
                                    

Play multimedia ⇧

•••

When half of me is gone, how can i live as one?

...

Taehyung terpaku pada gundukan tanah basah dihiasi nisan bertuliskan nama Sejeong.

Ini semua bagaikan mimpi terburuk dalam hidupnya hingga masih sulit untuk mempercayai apa yang terjadi.

Sejeong tertidur tanpa pernah bisa bangun lagi.

Sementara disini, Taehyung tak bisa melakukan apapun selain mengabulkan permintaan gadis itu untuk dimakamkan tepat disebelah ibunya.

"...Tapi, suatu hari nanti izinkan aku ikut beristirahat disini juga,ya?"

Kalimat Sejeong waktu itu terus berputar dikepalanya sejak sejeong menghembuskan nafas untuk yang terakhir kalinya kemarin.

Setidaknya, ini bisa jadi hal terakhir yang Taehyung berikan untuk gadis itu.

Hari ini air matanya tak menetes. Entahlah, mungkin karena Taehyung merasa sangat sedih sampai air matanya tak mampu menggambarkan perasaannya saat ini.

Pria itu kemudian menatap sendu sebuah amplop rumah sakit ditangan yang baru kemarin ia temukan ditas milik Sejeong.

Glioblastoma stadium akhir.

Itu informasi yang Taehyung dapat dari dokter yang merawat sejeong sebelumnya. Selain itu, sejeong juga memilih meminum obat yang jauh lebih murah dari yang diresepkan dokter karena kekurangan uang.

Ternyata selama ini gadis itu menderita sendirian.

Seharusnya Taehyung tahu saat Sejeong selalu memegangi kepalanya dan tampak kesakitan.

Seharusnya dia lebih peka saat tahu ada yang tak beres pada sejeongnya.

Seharusnya Taehyung bisa menjaga gadis itu, untuk selamanya.

Seharusnya, seharusnya, dan seharusnya. Taehyung terus menyesali segalanya.

"Sudahlah. Setidaknya, di surga sana dia tidak kesakitan lagi, kan? " Ucap Seokjin, menenangkan.

"Kau hanya perlu mengingat kenangan tentangnya."

Benar juga.

Kenapa Taehyung bisa lupa kalau Sejeong adiknya adalah seorang malaikat?

Malaikat tidak tinggal didunia yang semakin hari semakin fana.

Malaikat seharusnya ada disurga, tanpa merasakan apapun lagi selain kebahagiaan.

Semoga sejeongnya benar-benar pergi kesana dan menemukan kebahagiaan yang selama ini ia harapkan.

"Tuan ini sangat indah. Terimakasih."

"Ayo kita pergi kesana tuan, aku ingin naik itu."

"Wah benarkah?! Aku boleh memiliki ini? Tuan, kau yang terbaik."

Pria itu tersenyum saat kenangan kenangan itu berdatangan.

Tentu saja.

Ia hanya perlu terus mengenangnya mulai sekarang.

Gadis itu pantas mendapatkan tempat lebih baik daripada bersamanya disini.

"Sejeong, kau harus tahu, tak pernah ada yang kusesali dari pertemuan kita. Aku hanya menyesal tidak menyadari perasaanku lebih awal."

We became memories that can't be erased.

It's a decent melodrama
With an alright ending.

That's enough, I love you.

fin.














































How do you feel
when reading this story?




Check the prequel!

Check the prequel!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Little Sister | Taehyung & SejeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang