*
*
*
*
*Awas typonya.
Seperti biasa, Nayla sudah bangun di subuh hari, ia melirik sekilas Satya yang tertidur pulas membuat Nayla tersenyum. Ia beranjak dari tidurnya dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Tak lupa Nayla mengambil air wudhu untuk menjalankan solat subuh. Setelah melipat mukenanya, ia mendekatkan wajahnya ke Satya.
"Bunda masak dulu, Satya tidur yang nyenyak ya" ucapnya mencium pipi gembil Satya.
Nayla keluar dari kamar meninggalkan Satya yang tertidur pulas. Langkah kakinya terhenti saat melewati kamar suaminya, dengan memberanikan diri, Nayla membangunkan suaminya yang yang tidur dengan lelapnya.
"Mas, bangun solat subuh dulu" ujar Nayla menepuk pelan lengan milik Vincent.
"Engh" Vincent membuka matanya pelan, ia melihat Nayla tersenyum manis kearahnya.
"Mas bangun yuk, solat dulu" ucap Nayla lagi.
"Jangan ganggu aku, sekarang kamu keluar!" ucap Vincent sedikit membentak, sontak membuat Nayla terlonjak kaget.
"Tapi...."
"Keluar!!!" usir Vincent dengan suara tingginya seraya menarik selimut hingga ke dadanya.
Tanpa banyak kata, Nayla keluar dari kamar Vincent. Air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya mengalir membasahi pipinya, dengan langkah gontai ia menuju dapur untuk membuat sarapan. Di sana sudah ada bi Iyem yang mulai menyiapkan bumbu untuk masakannya.
"Pagi bi" ucap Nayla.
"Pagi juga non Nayla" balas bi Iyem. Jujur Ia sedikit kasihan pada majikannya itu, mengapa sikap tuannya begitu jahat pada Nayla.
Masakan buatan Nayla dan Bi Iyem sudah tersaji diatas meja makan. Matahari sudah mengeluarkan sinarnya, kaki Nayla melangkah ke kamar Vincent lagi untuk memastikan sudah bangung apa belum suaminya itu. Saat memasuki kamar, Nayla mendengar suara gemercik air dari kamar mandi itu tandanya suaminya sedang mandi. Nayla membuka lemari guna menyiapkan kemeja untuk suaminya itu lalu menaruhnya di sudut pojok ranjang. Kali ini Ia berharap Vincent memakai kemeja yang di pilihnya.
Sekarang giliran Nayla melihat putranya, putranya yang membuat Nayla bertahan pada takdirnya. Ia melihat Satya yang sudah bangun tapi tak menangis, bayi itu nampak melihat mainan yang tergantung di atas box nya. Anteng.
"Pinter banget anak bunda, gak nangis. Sekarang mandi yuk sayang, bunda udah siapin air hangat buat kamu" ucap Nayla mengangkat tubuh kecil itu ke gendongannya.
Nayla memandikan Satya dengan hati-hati, karena kulit Satya masih sangat sensitive. Setelah itu, ia membawa Satya turun guna berjemur. Nayla membaringkan Satya di kereta dorong, mata Nayla melihat sekilas penampilan Vincent, bukankah tadi ia menyiapkan kemeja berwarna biru muda tapi mengapa Vincent memakai kemeja berwarna biru donker. Segitu tak berharganya ia dimata suaminya sendiri? Nayla meyakinkan hatinya kalau ia akan merasakan manis kehidupan setelah merasakan pahit bukan?.
"Sabar Nay, ini ujian" gumam Nayla lirih.
Langkah kaki Vincent menghampiri Nayla yang sedang mengajak Satya berbicara.
"Selamat pagi anak papa" ucap Vincent membuat Nayla mendongak, ya pria itu berdiri di belakang kereta dorong.
"Pagi papa" ucap Nayla menirukan suara khas anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Pengganti (Terbit)
RomanceKisah Vincent Aditama yang harus menikahi sahabat istrinya, Nayla Saraswati. Pernikahan wasiat dari Nindy Amalia untuk suami dan sahabatnya. Nindy percaya bahwa Nayla bisa menjaga suami dan anaknya dengan baik..... Akankah pernikahan mereka bahagai...