*
*
*
*
*Happy reading:)
"Aku bilang pulang sekarang!" ucapnya lebih dingin dari sebelumnya bahkan terdengar tajam di telinganya, Nayla hanya bisa menurut.
Mereka berdua berjalan beriringan menuju mobil, Nayla hanya diam karena merasa takut.
Apa dia cemburu? Ah tidak mungkin batin Nayla.Mobil Vincent membelah jalanan yang tak begitu padat. Hening, Nayla mengalihkan pandangannya ke luar jendela.
Nayla kembali menoleh kearah depan, sontak saja mulut Nayla bertanya pada Vincent yang menyetir dengan serius.
"Loh, bukankah kita jemput Satya?" tanya Nayla, namun tak ada jawaban dari Vincent. Nayla kembali diam, Nayla takut dengan sikap Vincent saat ini seolah-olah ingin menerkamnya hidup-hidup.
Mobil Vincent membelokkan ke halaman rumah mereka bahkan langsung masuk garasi.
Vincent turun terlebih dahulu dari mobil dan di ekori oleh Nayla. Vincent langsung duduk di sofa ruang tamu. Wajahnya kini menjadi datar, seperti jalan tol.
"Duduk" titah Vincent tak terbantahkan.
Nayla kini duduk di hadapan Vincent dengan gemetaran, tangannya ia remas sendiri untuk menghilangkan kegugupannya.
"Siapa pria itu?" tanya Vincent datar.
"Dia teman ku" jawab Nayla gemetar.
"Teman, segitu dekatnya?" tanya Vincent lagi.
"Tidak, kami hanya mengobrol biasa mas. Kamu cemburu" ucapNayla mencoba tenang.
"Cemburu? untuk apa?" tanyanya remeh, sontak membuat hati Nayla serasa ditusuk beribu jarum.
Nayla mendongak kearah Vincent."Benarkah kamu tak cemburu? lantas untuk apa kamu marah mas? atau aku cuma Istri Pengganti?" tanya Nayla lagi.
"Bukan urusanmu" ucapnya berlalu menuju kamarnya.
Bulir air mata yang sedari tadi Ia tahan akhirnya lolos juga, hatinya terasa nyeri manakala mengingat perkataan Vincent tadi. Ia menjambak rambutnya sendiri, berharap nyeri di hatinya berkurang. Ia benci keadaan ini.
"Sakit ya Allah" gumamnya terisak dengan memukul dadanya, sakit tapi tak berdarah.
****
Nayla terbangun di pukul 04:40, kepalanya terasa pusing dan matanya sembab karena semalam ia tak berhenti menangis. Nayla menatap dirinya di pantulan cermin, terlihat mengenaskan keadaannya. Nayla beranjak dari duduknya, Ia menuju kamar mandi lalu melaksanakan solat.
Di dalam doa nya, Nayla selalu berdoa agar suaminya bisa menerima kehadirannya.Selepas solat, Ia langsung menuju dapur untuk memasak, ya meskipun masakannya nanti tak akan di makan oleh Vincent.
Vincent menuruni tangga dengan pakaian yang sudah rapi, ia mengedarkan matanya mencari keberadaan Nayla. Vincent melangkahkan kakinya ke dapur, ia hanya melihat hidangan sarapan dengan asap yang masih mengepul dan juga menemukan selembar notes yang tak jauh dari piring saji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Pengganti (Terbit)
Storie d'amoreKisah Vincent Aditama yang harus menikahi sahabat istrinya, Nayla Saraswati. Pernikahan wasiat dari Nindy Amalia untuk suami dan sahabatnya. Nindy percaya bahwa Nayla bisa menjaga suami dan anaknya dengan baik..... Akankah pernikahan mereka bahagai...