*
*
*
*
*Ada yang nunggu part ini gak sih?
Happy reading:)
Kini usia Satya menginjak 8 bulan, Satya sudah belajar duduk dan menekuk lutut setelah berdiri. Ia juga sudah bisa memanggil Nayla dengan nda dan memanggil Vincent dengan papa. Nayla bahagia melihat tumbuh kembang Satya."Anak bunda maem dulu ya" ucap Nayla mengangkat tubuh Satya yang sedang bermain dengan mainannya.
"Mamam nda?" ucapnya menirukan Nayla.
Nayla mendudukkan Satya di baby walker untuk memudahkannya menyuapi Satya.
"Pinter anak bunda" ucap Nayla tersenyum.
"Lihatlah Nin, Satya tumbuh menjadi anak yang menggemaskan dan aktif." batin Nayla.
Setelah menyuapi Satya, Nayla menaruh kembali mangkok kotor ke wastafel. Nayla mendengar Satya tertawa dengan seseorang, dengan penasaran ia berjalan kembali ke tempat Satya.
"Loh, Nila?" ujar Nayla kaget.
Nila menghela napasnya panjang "Huft kakak, adek datang harusnya tuh di sambut" dengusnya.
"Kamu ih, gitu aja ngambek" balas Nayla.
"Biarin"
"Oh ya Nil, bentar lagi kamu mau Ujian Nasional kan?" tanya Nayla dan diangguki oleh Nila.
"Iya kak"
"Kamu harus beneran kalau belajar. Dan rencananya kamu mau lanjut kuliah di mana?" tanya Nayla.
"Nila belum tau kak, Nila masih bingung" jawabnya lesu.
"Satya, aunty bawa mainan lo buat kamu" ucap Nila mengeluarkan sesuatu dari tas ranselnya.
"Tara..." ucapnya seraya memberikan ring donat di depan Satya.
Nila menurunkan Satya dari baby walker ke lantai untuk ia ajak bermain.
***
Nayla berdiri di balkon dekat kamar Satya, malam ini ia lebih memilih berdiri menikmati udara malam daripada menunggu Vincent, Ya pria itu berhasil memporak porandakan hatinya saat ini meskipun Vincent selalu dingin padanya.
Nayla mendongak menatap langit malam, membiarkan angin menerpa anak rambutnya dengan tangan direntangkan. Mungkin hanya dengan ini hatinya menjadi tenang.
Suara deru mesin mobil milik Vincent menghentikan aktivitasnya, Nayla menunduk melihat suaminya yang keluar dari mobil dengan dua kancing bagian atas terbuka dan lengan yang dilipat hingga siku yang membuat semakin menggoda. Susah payah Nayla meneguk salivanya, lagi-lagi ia tergoda.
Ya pernikahan yang lebih dari tujuh bulan, tak penah sekalipun Nayla disentuh oleh Vincent. jika pernikahan normal, mungkin sekarang Nayla bisa saja hamil. Tapi Nayla memaklumi ini semua jika ia hanya seorang Istri Pengganti yang tak akan pernah terlihat di mata suaminya.
Nayla beranjak dari balkon untuk menemui Vincent. Saat keluar kamar, ia berpapasan dengan Vincent yang akan masuk ke kamarnya.
"Assalamualaikum mas" ucap Nayla mencium tangan Vincent.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Pengganti (Terbit)
RomanceKisah Vincent Aditama yang harus menikahi sahabat istrinya, Nayla Saraswati. Pernikahan wasiat dari Nindy Amalia untuk suami dan sahabatnya. Nindy percaya bahwa Nayla bisa menjaga suami dan anaknya dengan baik..... Akankah pernikahan mereka bahagai...