[16]

2.1K 241 12
                                    

🐥🐥🐥

Arin pov🎶

Yang benar saja?
Aku membenci mark sekarang,meski tidak punya alasan kuat tapi aku benar benar membencinya.

Hati ku terasa seperti sedang di tusuk oleh ribuan jarum ketika mendengar kalimat memuakkan yang keluar dari mulut angkuhnya.

Mengeluarkanku dari hidupnya?
Yang benar saja.
Dia benar benar kurang hajar.

Setelah sekian lama dia menyeretku ke dalam masalahnya dan sekarang dengan mudahnya dia mengatakan akan mengeluarkanku? Dasar sialan.

"kenapa?" tanya ku dengan nada tak terima.

Oh ayolah.
Aku bingung sekarang kenapa berkata kasar.

Mark menatapku dengan tatapan yang tak kalah mengherankan,seolah dia bertanya balik 'memangnya kenapa?ada yang salah?'

"jawab dengan mulutmu,aku tak butuh tatapan itu" bentakku. Aku memicingkan mataku,berharap emosiku kembali mereda.

"apa yang harus gue ja--"

"jahat" putusku dan langsung beranjak meninggalkan mark dan bunda yang masih terlihat bingung.

Arin pov end🎶

Yooa tersenyum pelan melihat amarah arin yang mendadak tak terkontrolkan itu. "apa kamu sadar sesuatu mark?" tanya bunda

"mark rasa dia sedang datang bulan bun" mark berucap seolah tak peduli dengan pertanyaan yooa barusan

"datang bulan atau dia kecewe padamu?"

"maksud bunda?"

"bunda rasa kamu tau jawabannya. Dan cepat kejar arin sekarang sebelum dia menjauh" peringat bunda lalu bangun dari duduknya.

Mark pun ikut bangun "kalo gitu mark pamit,besok mark bakal ke sini lagi. Titip salam buat ayah"

__

Di trotoar arin berjalan guntai.

Dia merasa sakit sekarang,dia merasa di campakkan sekarang. Dan bolehkan arin mengatakan mark itu namja yang jahat?

Arin.
Ayolah,gadis itu sekarang tanpa di beritahu ataupun memberitahu dia benar benar telah jatuh pada seorang mark lee.

Perasaan aneh,yang akhir akhir ini menjalar di setiap nadinya mengatakan kalau dia benar,telah menyukai seorang manusia kasar seperti mark.

"benar kata bang jungkook,aku harus sadar posisi" berucap sendiri sambil berusaha menahan air mata yang ingin keluar.

"ARIN" oke,ayolah itu suara seorang namja yang memanggil arin di sela sedihnya.

Arin yang merasa di panggilpun langsung menyapu cepat air matanya dan berbalik badan untuk menatap siapa gerangan namja itu.

"dino?" maaf!itu bukan mark.

Namja bermata sipit yang sedang duduk di atas motornya itu hanya melambaikan tangannya pada arin.

Arin berjalan mendekat "kita bertemu lagi" ujar dino

"iya"

"lo ngapain di sini?rumah lo di sekitar sini?" tanya dino lagi

Arin menggeleng "aku juga tidak tau apa tujuanku di sini,aku hanya di seret" jawab arin frustasi sambil mengehal nafas panjang.

"apa terjadi sesuatu?"selidik dino

Arin tersenyum tipis "tidak!yasudah aku duluan ya,aku harus mencari halte terdekat"

Marklee | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang