[19]

1.9K 232 13
                                    

"DASAR BATU"

"GADIS KERAS KEPALA,LO MAU CARI MATI ATAU GIMANA SIH?KENAPA LO GA INGET KATA KATA GUE BUAT HATI-HATI DAN JAGA DIRI"bentak mark.

Arin yang di bentak hanya bisa menutup mata. Terlalu takut untuk menatap mark saat ini.

"HARUSNYA LO DENGER KATA-KATA GUE ARIN. JANGAN MAIN KETEMU SEENAKNYA. DAN DIMANA ONG?LO KABUR DARI DIA?DASAR BODOH.MAU LO APAAN SIH" lanjut mark yang sedikit menarik kasar tangan arin.

"LIAT GUE" perintahnya semakin mempererat genggamannya.

"mark" arin mulai kesakitan.

"maaf" sambungnya.

"HAH..NYUSAHIN EMANG. KALO EMANG LO SERIUS SUKA SAMA GUE HARUSNYA LO DENGERIN SEMUA KATA GUE BUKAN MALAH MEMBANGKANG. GUE GA SUKA SAMA PEMBANGKANG KAYAK LO. KERAS KEPALA,SIALAN" masih dengan amarah yang menggebu-gebu mark kembali menghentakan kasar tangan arin.

Arin mulai mengeluarkan suara tangisnya,dia benar-benar merasa bersalah saat ini. Arin tak menyangka mark akan semurka ini hanya gara gara hal yang menurut arin tidaklah terlalu besar ini.

"CENGENG.SETELAH APA YANG LO LAKUIN SEKARANG LO CUMA BISA NANGIS?GA TAU DIRI, TAU GA?" masih dengan nada tinggi. Setelah mengucapkan itu mark langsung melangkah kembali menuju mobilnya.

Dan berakhirlah dengan arin yang di tinggal sendirian bersama hatinya yang dia rasa sudah hancur.

"mark..hiks..mark.."

Skip.


Keesokan paginya ong yang di tunggu tunggu arin tak kunjung datang.
Karna merasa waktunya terbuang sia-sia,jadi arin memilih untuk berangkat sendiri saja.

Niat arin lagi dia ingin absen untuk hari ini. Tapi tidak jadi karna semalam arin menerima pesan dari eunchae bahwa hari ini ada ulangan.

Di sekolah.

"ya tuhan. Arin mata lo kemana?"tanya tzuyu dengan gaya panik ala dia

"lo nangis rin?wah..siapa yang berani bikin lo nangis?bilangin gue?"_dayoung

Arin tersenyum pelan,kembali membenarkan poninya supaya bisa menutupi sedikit matanya dan lalu menjawab "ini gara gara kurang tidur doang"

"BOONG"teriak doyeon dan mina bersamaan.

"cie yang barengan" goda tzuyu

"bang ong udah ceritain semuanya ke gue rin" timbal doyeon tanpa peduli godaan tzuyu.

Arin langsung memasang tampang memohonnya,memohon pada doyeon untuk tidak mengungkit masalah kemaren hari,tolong.
Untuk hari ini saja,biarkan arin menenangkan pikirannya dulu.

"bang ong juga udah di pecat gara-gara elo rin" lanjut doyeon sedikit terlihat kesal dengan kelakuan arin kemaren hari.

"apa?"

"sebaiknya lo minta maaf sama mark rin"usul mina sambil mengelus punggung arin.

Arin tak bisa lagi bersembunyi. Kembali air mata yang sudah pergi sekarang kembali lagi membasahi pipinya. "maafin aku doy" pinta arin frustasi.

"aku tau aku wanita bodoh yang ceroboh. Aku selalu saja menyusahkan bang ong,selalu membuat mark khawatir. Aku tau aku salah. Aku sudah berusaha minta maaf tapi mark tak peduli-"

"rin"

"--katakan aku harus apa sekarang?aku benar benar frustasi. Aku tidak tau harus bagaimana minta maaf. Mark aku sungguh takut untuk kehilangan dia hanya gara-gara kecerobahanku-"

"arin"

"-hahh...aku akan ke toilet sekarang" lanjut arin menghapus air matanya lalu beranjak pergi meninggalkan sahabatnya yang hanya bisa diam tanpa kata ketika melihat arin seperti ini.

Jujur.
Ini kali pertama bagi mereka melihat arin sefrustasi ini.

"lo sih doy"

"lah kok gue?"

"harusnya jangan di ungkit dulu. Dia sekarangkan masih dalam masa masa sedih, gitu"_eunchae

_

Arin pov🎶

Bukan maksudku untuk memperlihatkan kesedihanku di depan teman-teman.

Aku hanya bingung harus bagaimana sekarang.
Karna semenjak semalam aku terus berusaha menghubungi mark,tapi dia tak peduli.
Puluhan kali aku mengiriminya pesan.
Bahkan sudah ratusan kali aku menghubunginya,tapi hasilnya masih sama nomernya tak bisa di hubungi.

Terserah kalian ingin mengatai kalau aku sudah begitu terobsesi dengan mark

Tolong.
Jangan hukum aku seperti ini mark.

"ma-ark"gumamku ketika kami bertemu tatap di koridor sekolahan.

Mark tidak merespon,bahkan dengan datarnya namja itu melewatiku begitu saja.

Hatiku,apa kabar?
Aku rasa hatiku sungguh sangat sakit sekarang ini.

"MARK" panggilku lagi.

Ku balikan badanku untuk bisa menatap punggung lebarnya yang masih terlihat berjalan seolah tak mendengar teriakanku.

"MARK LEE,TOLONG!" teriak ku sekali lagi

Langkah mark tertahan,dia hanya berdiri membelakangiku tanpa berniat untuk berbalik. Kembali,hatiku sakit atas perlakuannya.

Tidak.
Bukan saatnya untuk ku cengeng sekarang.

"mark" panggil ku lagi dan lagi.

"maaf ak-"

"percuma minta maaf!kalo lo masih ngelakuin kesalahan yang sama lagi. Gue ga suka dengan kata maaf. Jangan kira semua bakal selesai cuma dengan kata maaf"potong mark cepat lalu berbalik menghadapku.

Ku hela nafas pelan,sungguh aku tak ingin menatapnya. Tapi mataku tak sejalan dengan pikiranku.

"katakan apa yang bisa ku lakukan supaya kamu ma-"

"berhenti."

"hah?"

"berada di hidup gue"

"mark--"













Marklee | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang