Diammu Bencana Terbesarku

3 0 0
                                    


Berlebihan?
Apa katanya berlebihan? Jawab Raino
Kamu itu suka melampaui batas. Hingga suara di sebelah kamu saja nggak mau di dengar. Ucapnya dengan nada yang keras akibat kesal.
Ngoceh aja lho. Sok menasihati orang. Urus aja diri sendiri yang menyedihkan itu. Balasnya dengan ketus.

Lalu pergi meninggalkan Raino yang meninggalkan teka teki.
Sofa saja terdiam ketika luapan kemarahan bagaikan bara yang tak pernah surut.
Sebuah cangkir dengan warna merah akan rasa sirup mengeluarkan uap seperti salju yang kedinginan dibantingkan oleh tangannya yang berlalu pergi meninggalkan luka. Darahnya menjalar hingga ke nadi.
Tapi tolong perhatikan saja perkataannya masih terngiang di telinga ini.
Namun aku kira dia ingin aku mengerti segalanya. Aku bukan cowok sempurna yang bisa melakukannya.

Ada apa dengan dia ya? Aku takut terjadi sesuatu.
Telah mengejarnya tapi kehilangan jejak.
Ia pergi dengan cepat bagai angin yang pergi tak pernah ingin kembali lagi.
Hiks.. hiks..
Kenapa aku yang jadi aneh gini? Menitikkan air mata hingga membasahi pipi.
Ayo semangat! Dia pasti pulang.
Aku mengkhawatirkan dia. Entah mengapa bolak balik tidak tenang seperti ini padahal aku sudah berdoa agar dia baik-baik saja.
Ayo cari! Tempat favoritnya sebuah tempat yang sejuk akan pepohonan tanpa udara kotor termasuk dari asap apapun itu.

Apa? Dia tadi kesini pak? Jawab pak Harno
Iya nak katanya aku butuh istirahat dan pergi agar semua nya baik-baik saja. Tambahnya dengan wajah cemas. Dia juga membawa sebuah tas.
Sepertinya.. akan pergi ke tempat yang... sangat... jauh nak.

Naina sayang.. jangan tinggalkan mas.. merintihkan dan terdengar suara sendu yang mematahkan semangat. Mas pasti bantu kamu. Kenapa tidak bilang? Tentang hal itu.
Kearah mana dia pergi pak? Tanya Raino pada pak Harno

Nak.. ibu temukan sebuah surat untuk kamu.. ucap wanita paruh baya istrinya Pak Harno, Milna.
Iya bu.. Nanti ketika aku temukan Nainaku. Jawabnya Raino dengan suaranya yang menghilang. Karena meninggalkan tempat dengan berlari sangat kencang.

Mengendarai apapun entah itu angkot, bis atau berjalan kaki.
Hingga dia lupa bahwa punya mobil, motor ataupun sepeda yang bisa digunakan. Kecemasannya mulai meningkat mau kemana Naina pergi.
Dia bilang akan mengunjungi semua tempat yang dimulai dari kota..
Oh iya untuk ke kota itu bisa naik travel..
Ayo ayo cepat mang, ada yang mesti ku perjuangkan nih. Ngedumel tukang bis.

Hambatan terjadi
Tut tut tut
Telolet telolet telolet
Ayo pak cepat panas nih, ucap pak sopir
Lihat nggak sih
Ngedumel deh ya si sopir
Pak sopir saya turun disini da.. da ..
Raino berlalu dengan cepat meninggalkan bis tersebut
Naaaaaaaaaaaiiiiiinaaaaa.....
Terlalu ramai untuk berteriak..

Cling... suara dering telpon
Halo? Iya siapa ya? Dengan Raino

Iya ada apa ya? Saya teman anda ketika SMA. Ia memperkenalkan diri nama nya Anton.
Dua bulan yang lalu, Raino mengajak Naina ke acara reuni SMA Raino. Itulah sebabnya Anton bisa tau. Dan juga sempat bertukar kontak.
Aku cuman mau ngasih tau kalau aku melihat istrimu naik travel dengan rute ke kota XY.
Namun sayangnya dia telah berlalu pergi.
Ada
Ada cara lain..
Naik pesawat untuk ke tempat itu
Oke Anton terima kasih infonya, balasnya mengenai telepon Anton kepada Raino.
Baiklah pesan tiket. Yes bisa!
Kegirangan itu hanya menutupi kepedihan sekarang.

"Assalamualaikum bu, titip dulu ya yang di rumah" sambungan telepon Raino.
"Iya,nak" balas jawaban telepon itu
"Terima kasih wanita tangguhku. Assalamualaikum" sambungan telepon langsung diputuskannya.

Namun percuma saja..
Sepertinya atma menyatakan bahwa dia disana
Aku telah kesana
Tapi tak ada..

Naina ada sebelah lorongnya
Sedangkan Raino ada sebelahnya
Namun mereka tak bertemu..
Entah apa yang terjadi?
Apakah mereka bertemu lagi?
Lagi?
Lagi?

TENTANG MENCINTAI-MU (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang