Bukit Impian Dibalik Mawar

5 0 0
                                    

Part 2
Karya kuncili

Apa yang dihadapan kamu sekarang? Apa yang dihadapan kamu sekarang? Apakah kamu masih memiliki rasa yang sama saat pertama kali bertemu? Jawablah sesuai hatimu. Karena dia tak pernah berbohong. Untuk tetap menjadi utuh aku minta biar Allah yang memiliki segalanya.

"Kamu Jahat." Aku masih mengingatnya.
-Hanan-

Setelah bertahun-tahun, Hanan masih tetap mengingat Aulia sebagai bagian memori yang baik.
Suara tangisan dari sebelah sana membuat Hanan jadi ingin memenangkannya.
Namun sayangnya itu hanyalah sebuah ego belaka. Karena Hanan tak bisa membuat Aulia berhenti menangis saat itu. Dan Hanan harus malu akan kejadian penolakan tersebut.
***

Empat tahun telah berlalu, Hanan sudah pergi. Ia tak pergi dari siapapun yang dicintainya. Namun untuk pergi selamanya. Apakah ada yang merindukan Hanan saat tertawa. Mungkin juga rindu sapaan hangatnya. Dan kenangan indah lainnya.
Apakah nanti Hanan akan dirindukan? Karena sejauh ini Aulia pergi entah kemana. Yang Hanan tahu Rahma ada untuknya.
"Maafkan aku sayangku..." Ucap Hanan untuk Rahma.
"Kamu kuat dan bisa. Maaf ternyata waktu membawaku dengan cepat. Allah sangat sayang padaku hingga aku dibawa. Maaf sekali lagi." Terusnya.
Rahma masih bersedih akan kejadian yang terjadi.
Apakah nanti Rahma akan hidup dengan semestinya. Masih terus terngiang pertanyaan ini.
Saat ini Rahma masih di depan pemakaman dengan sendu-sendu dan buliran yang terus membasahi pipinya. Tak tega. Namun apa yang bisa ku perbuatan sekarang. Jasadku terbaring di tanah.
"Cepatlah pulang, duhai sayangku. Doakan aku agar nanti kita bisa bertemu di surga." Pinta Hanan.
Tak lama kemudian Rahma pergi. Pergi dengan tangis yang sangat banyak.
***

Hanan pergi. Semoga kita bertemu di surga. Sekarang Rahma harus kuat untuk cobaan ini.
Untuk Aulia yang hingga kini entah kemana? Titip salam dari Hanan.
Kehidupan terus berjalan.

"Bukannya mudah, hidup tapi ditinggal calon suami. Aku tidak selalu kuat Ayah Ibu. Ini saja aku rasanya mau mati. Rasanya hadapanku sudah mulai pupus." Gerutu Rahma.
Tinggallah Rahma saat itu sendiri. Untuk menenangkan diri.
***

Kebakaran..
Kebakaran..
Kebakaran..
Suara itu terus terngiang di telinga Burhan.
"Rahma.. Rahma dimana kamu?" Teriak Burhan di dalam rumah dengan kobaran api.
Hari ini, rumah Rahma terbakar. Entahlah kenapa? Tapi saat ini hanya ada Rahma di rumah.
Ngiung... ngiung.. ambulan sudah datang. Rahma pingsan karena menghirup banyak asap kebakaran..

Setelah satu minggu berlalu..
Mona mengunjungi kembali rumah sakit Rahma di rawat. Namun sayangnya kata dokter Rahma sudah dikirim ke luar negeri.
Mona dan Burhan adalah teman Rahma dan Hanan dari mereka kecil.
***

Dua tahun kemudian..
Lihatlah dari sebelah sana. Rahma sedang menangis di atas pemakaman seseorang yang ia sayang. Mona ada disebelahnya. Ia pun mendapatkan kejutan bahwa Aulia berada di dekat pemakaman Hanan. Namun jauh dari Rahma.
Lalu? Di pemakaman siapa Rahma sekarang?
Burhankah? Maulina? Eza? Sintia? Mario?
Nama semua teman Rahma sudah disebutkan lalu siapa lagi?

Rahma kehilangan seseorang yang paling Ia sayang.
Semenjak dua tahun yang lalu. Ibunya yang selalu menjaganya hingga Ia sakitpun begitu.
Burhan sudah mendonorkan darahnya agar Rahma tetap ada.
Teman-temannya sudah mendoakannya.

Ia kehilangan ibunya. Ibu yang Ia sayang dan cinta..
Karena fisik Rahma yang makin hari makin melemah ibunya memutuskan untuk mendonorkan jantungnya. Hal ini dilakukan ibunya untuk menyelamatkan kesayangannya. Apalagi ibunya habis kecelakaan, sebelum berangkat ke rumah sakit.

"Ibu.. ibu.. jangan pergi." Pinta Rahma.
Rahmapun sudah menikah dengan Burhan beberapa bulan yang lalu atas permintaan ibunya.
Kini dengarkanlah setiap permintaan ibumu. Karena Ia peri paling baik.

Saat ini Burhan dan Rahma serta seluruh teman maupun keluarga keduanya sedang berada di bukit. Ada satu hal yang selalu Ia inginkan. Menanam mawar di bukit ini walaupun hanya satu yang tumbuh.
Bukan hanya kenangan Ia yang aku ingat. Tapi tentangku dan Burhan juga.

"Semoga mawar ini tetap tumbuh."
~ Rahma~

#Kuncili

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TENTANG MENCINTAI-MU (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang