Sendu Bicara

3 0 0
                                    

Terakhir kali engkau melihat saya ketika saya..
Ketika saya masih menjumpai setiap senyuman
Sempat tertawa sempat tersenyum
Bahkan sempat menempatkan sejumlah kebahagiaan walau terkadang itu sangat lelah
Kini..
Mana pernah engkau melihat tawaku
Bahkan terbahak-bahak itu..
Ternyata sedih itu lebih baik dari segala-galanya..
Kenapa?
Dia tak pernah mengkhianati..
Selalu ada di setiap kondisi
Masih punya tawa..
Masih tetap tersenyum dan masih ingin membawa kebahagiaan nantinya

Sedih.. kalau boleh jangan tinggalkan aku..
Karena sepertinya setiap cuplik ini sudah ada pada dirimu..
Dan tak bisa terlepaskan lagi..
Sedih.. Jangan bawa tawa lagi..
Aku benci dia..
Kadang tak tau situasi..
Bawa senyum saja karena dia lebih jujur
Tolong bawakan sapu tangan
Yang dapat menghapus air mata yang terjatuh..
Sedih sama tawa jangan balik ke belakang
Karena kalau jatuh maka akan tetap bertemu sedih dengan tawa yang hanya melihat..

Aku memang tetap disini..
Tapi aku menjalaninya tanpa tau aku ada atau tidak..
Merasakan segala rasa tapi
Tapi..
Mati
M A T I
M
A
T
I
Seperti semu..
Hanya ada..
Namun seperti hantu yang kadang-kadang bisa saja lewat dan pergi

Semenjak hari ini tidak ada yang baik-baik saja
Yang ada hanya ada apa? Dan kenapa?
Jika tertawa itu jahat..
Aku hanya butuh waktu sebentar untuk bisa jahat..
Sangat jahat..
Bahkan lebih jahat lagi..

Terlihat baik-baik jika diselesaikan dan tak terlihat baik-baik saja adalah masalah yang mungkin belum benar-benar terselesaikan.
Menusuk hingga ke nadi.

Hanya cukup mengingat
TIDAK DIBUTUHKAN DAN TIDAK DIRINDUKAN
Dua hal yang cukup bagiku untuk tetap pergi walau perlahan-lahan..

Kuncili😶😑

TENTANG MENCINTAI-MU (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang