DOL (4) : Momen Memalukan

7.4K 1.2K 150
                                    


Sesuatu itu ada tanpa disadari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuatu itu ada tanpa disadari

🌸🌸🌸

Spam komen dan jangan lupa vote ya. Aku bakal update lagi nanti malam ❤

🌸🌸🌸

"Jel, kamu tahu nggak?"

"Nggak tahu," balas Jelita cuek dengan tatapan fokus ke depan memastikan mobil yang dikendarainya masih berada di jalur aman karena jalan pintas yang mereka lalui untuk sampai di apartemen Pretty berpenerangan minim juga sepi dan hujan masih menderas di luar walaupun tidak sederas beberapa jam yang lalu. Wajar aja sih karena saat ini mereka pulang larut malam setelah menghadiri birthday party dengan tema ala Marilyne Monroe lengkap dengan dandanan yang dibuat semirip mungkin dengan wanita yang menjadi simbol seks itu. "Kamu bilang jalan pintas ini ramai tapi kok sepi dan gelap begini sih?"

"Kalau pagi ramai ada pasar kaget di sini." Jelita menoleh dengan tampang cengok melihat Pretty yang asik sendiri dengan coklat batangan di tangannya. "Kalau malam ya pasarnya tutup." Jelita memutar bola matanya.

"Kamu tahu nggak Jel, kalau kamu itu bego," tembak Pretty langsung membuat Jelita menoleh dengan mata melotot. "Dicarikan lelaki yang bisa dibilang di atas rata-rata tapi malah nggak doyan? Itu bego kan namanya. Ya seperti kamu begini."

"Eh, sialan!!!" desis Jelita kesal. "Aku punya alasan sendiri!!"

"Nah itu dia. Aku sama Kanjeng nggak ngerti deh sama kamu dan alasanmu itu, Jel." Pretty membersihkan bekas coklat di tangannya dengan tisu seraya menoleh ke Jelita yang diam mendengarkan. "Kamu cari calon suami yang model bagaimana sih kalau yang seperti Ikhsan aja kamu hindarin. Seharusnya ya kamu itu pasrah aja sudah dinikahkan sama dia dari pada jadi perawan tua."

"Aww--" pekik Pretty saat Jelita menoyor kepalanya.

"Kanjeng ada cerita apa aja sama kamu?"

"Hmm, apa ya. Curhat banyaklah pokoknya satelah tadi pagi kamu lari seperti wanita yang mau dikawinkan paksa dengan kakek-kakek. Bikin malu banget. Itu juga si Akbar mau-maunya aja dimanfaatkan."

"Enak aja!! Akbar itu ngerti kalau aku tuh belum siap." Pretty mendengus mendengarnya.

"Apa sih alasannya? Kalian bahkan belum mencoba untuk saling mengenal. Untuk kali ini aku sih sependapat sama Kanjeng. Umurmu sudah 33 tahun, oh  Ya Tuhan, bahkan pacar aja nggak punya. Itu memalukan Jeli." Pretty berlagak sok prihatin membuat Jeli langsung mengulurkan tangan menarik syal bulu-bulunya sampai dia terlihat hampir tercekik.

"Jangan bunuh aku di sini Jel. Aku belum kawin," desis Pretty seraya menoyor kepala Jelita dan membenarkan letak syalnya.  "Ikhsan itu sepertinya suka sama kamu deh nyatanya dia berusaha melakukan pendekatan. Jadi, aku mewakili Kanjeng yang kali ini nggak akan maksa kamu untuk nyuruh pulang dan ketemu lelaki itu lagi kalau memang kamu belum siap tapi kamu harus memberikan alasan yang masuk akal."

[TERSEDIA DI INNOVEL / DREAME ] DISASTER OF LOVE || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang