DOL (12) : Perjanjian dengan Aladdin Sexy

7.7K 1.2K 244
                                    

💕Please comment and vote💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💕Please comment and vote💕

❤❤❤

"

Kamu, sok-sok minggat dari Kanjeng tapi kenapa larinya ke sini sih,Jel?!"

Matias Vella, lelaki jadi-jadian, terlihat macho di luar tapi berjiwa setengah wanita di dalam, teman baik Jelita sejak dulu saat sama-sama meniti karier menjadi seorang makeup artis di Los Angeles sebelum Jelita sukses dengan karier Dj-nya, melirik-kan matanya sekian detik ke samping di mana Jelita duduk dengan gaya yang sama dengannya di sofa panjang apartemen yang menghadap langsung ke pemandangan Menara Eiffel melalui dinding kaca. Meluruskan kaki di atas meja dengan kepala mendongak di sandaran sofa, asyik maskeran wajah tengah malam.

"Juste gênant-- menyusahkan aja!!" Sungutnya kesal. Memerengkan bibirnya sekian inci, mencibir. Tangan lentiknya memegang pelan pinggiran wajahnya memastikan maskernya masih aman meskipun saat ini dia sedang kesal. Tiba-tiba saja tidak ada angin atau hujan salju, Jelita datang ke-apartemennya saat dia bersiap melakukan ritualnya supaya besok pagi wajahnya halus lagi.

"Awas mukamu retak kalau ngomel begitu," balas Jelita cuek. Kepalanya langsung ditoyor dengan tangan gemulai milik Matias.

"WOII!!!" Jelita memekik. Mengambil kaca di sampingnya memastikan maskernya aman.

Sayup-sayup lagu the Beatles menggema dari pemutar musik. Tadinya sih kegiatan ini akan membuat malam Matias begitu syahdu tapi pengusik hidupnya  tiba-tiba datang tanpa diprediksi.

"Kamu pikir ini muka aspal jalan raya, retak!!"

"Sekali-sekali beramal-lah. Kalau kamu nanti mati, nggak bakalan membawa harta tapi kebaikan-kebaikan kecil seperti ini karena menolong orang yang lagi kesusahan," ucap Jelita sok berceramah.

Matias mendengus, "Halah, yang ada kamu ngelunjak. Lagian, susah dari mana kalau isi dompetmu yang tebal itu aja jejeran kartu mengkilat yang apa-apa tinggal gesek! Kalau ngomong suka asal ya."

"Ini dompet tebal bukan kebanyakan kartu tapi kertas nota. Yah, siapa tahu bisa jadi gulungan buat ditukar ke tukang loak."

"Gulungan tisu WC, maksudmu!!" desis Matias.

"Euuhh," Jelita bergidik jijik lalu tertawa diiringi kekehan berat Matias di sampingnya.

Jelita menggoyang-goyangkan kaki di atas meja. "Lagian coba kamu ngertiin aku sedikit yang sedang dalam suasana melarikan diri, dari pada buang-buang uang menginap di hotel, ya sudah aku numpang aja semalam di sini--"

"Yakin hanya menginap semalam?" sindirnya.

Kakinya iseng menendang kaki Matias, gemas. Gantian, Matias menarik rambut indahnya. Sejak dulu, dia sangat iri dengan rambut bergelombang milik Jelita yang super badai. Beranda-andai sendiri, kapan dia bisa memiliki rambut semenawan itu walaupun yah, orang-orang yang melihatnya akan shock tujuh turunan. Lelaki berjambang kok ya rambutnya kayak barbie.

[TERSEDIA DI INNOVEL / DREAME ] DISASTER OF LOVE || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang