"vid, ayo dong bangun! Kamu sekolah vid!" Pinta Iris-mama David, sembari mengganggu anaknya itu dengan beberapa tepukan di badannya.
David membuka matanya yang masih menyipit itu, dengan sangat malas ia beranjak dari tidurnya untuk masuk ke kamar mandi yang berada dikamarnya itu.
Kemudian Iris pergi meninggalkan kamar anak pertamanya itu.
Iris sedang menyiapkan makanan untuk Chandra-papa David, David, dan Cyla sarapan. Tak lama Chandra bersama Cyla datang bersamaan lalu duduk di kursi yang sudah tersedia.Cyla mengambil segelas susu coklat kesukaannya, "Ma, Abang David mana?"
"Iyaa, lama banget si David" gerutu iris
David berjalan menuruni anak tangga seraya membenarkan rambutnya itu yang akan dibuat jambul.
"Pagi," satu kata yang terlontar dari mulut David saat menyapa keluarganya.
Iris dan Chandra sudah tau sikap David yang menjadi diam, irit bicara, bahkan aneh. Mereka memaklumi anaknya itu. Mereka semua sedang menikmati roti bakar buatan Iris, tiba-tiba mba Inah-pembantu Iris datang.
"Maaf den, ada teman aden di ruang tamu." Bi Inah, itu suara pembantu di keluarga Chandra.
"David berangkat!" Pamit David tanpa menyalami kedua orang tuanya lalu pergi begitu saja.
Sembari membawa tasnya David berjalan keruang tamu yang berada di ruang depan rumahnya itu, ia penasaran siapa yang datang sepagi ini.
David melihat seorang cowo dengan hoodie berwarna abu-abu gelap sedang berkutat dengan handphone miliknya."Niel?" Tegur David yang membuat Daniel menengok ke arah empunya suara.
"Vid, numpang yaa hehehe" Daniel memasang wajah seimut-imutnya dan membuat matanya itu membuat seperti puppy eyes.
David berjalan keluar rumahnya tanpa merespon omongan dari Daniel-sahabatnya itu. Daniel mengikuti langkah David yang baru saja mengeluarkan motornya didalam bagasi rumah.
🚬🚬🚬
Kali ini David tidak datang telat kesekolah dan itu membuat Bu Reni bergedik heran. Citra baru saja berjalan menuju gerbang dari arah halaman sekolah dan sepasang matanya itu melihat motor David yang berjalan memasuki parkiran sekolah.
Tatapan Citra seolah menunjukkan dirinya itu sedang kaget melihat David yang biasanya datang telat tapi kini tidak. Tanpa sadar dibalik helm full face yang David kenakan itu, ia melirik datar kearah Citra yang sedang menatap kearah David.
Daniel turun dari motor David seraya merapikan tampilannya kini. "Udah ganteng belom vid gue?"
"Ya" singkat sekali David menjawab pertanyaan yang dilontarkan sahabatnya itu.
"Lo mah nyebelin, diem mulu." Daniel menghentak-hentakkan kakinya di bumi dengan tangan yang ia goyang-goyangkan ke kiri dan kanan.
David pergi meninggalkan Daniel yang masih seperti itu.
"Ih jahat yaa David! Ninggalin Daniel mulu!" Celoteh Daniel sembari berlari menuju David yang sudah jauh.
Kelasnya kini terlihat sepi, bagaimana tidak ini saja baru pukul 06.29. David menaruh tasnya diatas meja dan beranjak pergi dari kelasnya menuju ke rooftop yang kini menjadi tempat persembunyian teman sepergengannya.
Daniel mengikuti langkah kaki David yang mengarah ke rooftop.David duduk di sofa yang telah rusak tapi masih layak dipakai. David menyalakan korek gas yang ia pegang lalu membakar ujung dari sebatang tembakau itu. David menghembuskan asapnya ke udara tanpa melihat ke arah Daniel yang kini juga sedang merokok disana.