🚬 enam belas 👓

142 5 1
                                    

Citra turun dari motor David seraya melepaskan helm milik David, kemudian merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Makasih yaa" ucap Citra dengan diiringi senyum yang mengembang.

"Ya," David mengambil helm dari tangan Citra setelah itu ia nyalakan mesin motornya dan melajukannya.

"Ish dasar jutek!" Umpat Citra

Citra berjalan memasuki rumahnya, Citra merebahkan tubuhnya diatas sofa ruang tamu.

Olivia berjalan menuju Citra disofa seraya membawa 1 nampan berisi Sirup dan 2 bungkus Snack.

Citra segera membenarkan duduknya.

"Makasih lho ma," Citra menarik nampan itu secara hati-hati.

"Iyaa,"

"Ma, ngomong-ngomong ada yang aku mau bicarain sama mama"

"Oh iya? Tentang apa?" Olivia terlihat antusias.

"Jadi gini ...." Baru saja citra ingin bercerita namun pintu rumah terbuka dan memperlihatkan Rezra-abang Citra.

"Assalamualaikum,"

"Lho bang, udah pulang?" Tanya Citra

"Yaa, aku emang jam segini kali" Rezra meletakkan tasnya yang dibawa ngampus diatas meja kemudian mengambil 1 kantung Snack itu.

"Ihh, abang!" Citra melipat tangannya didada, "itu punya aku!"

"Ya kamu kan udah ada itu!" Rezra menunjuk snack yang Citra pegang.

Olivia menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah kedua anaknya itu.

🚬🚬🚬

Malam ini tepat pukul 22.00 David bersama ketiga temannya sedang berada di arena balap liar disalah satu jalanan di Jakarta yang sepi dan bagus untuk dijadikan arena balap.

"Ah akhirnya gue bisa bebas lagi" ucap Daniel

"Yaelah, ga ikhlas lo?" Tanya Randi

"Bukan gitu!"

Tiba-tiba mereka bertiga mendengar suara keributan dari belakang. Segera mereka bangkit berlari ke arah itu. Dan ternyata Ryan, sudah berada disana siap memukul atau dipukul oleh lawannya itu.

"Gue ga sengaja!" Ucap Ryan penuh emosi.

"Halah, tai! Gue tau lo sengaja numpahin ini air!" Arya meremas botol plastik air mineral itu.

"Terserah lo!" Ryan berjalan menabrakkan pundaknya pada pundak Arya dan mengajak ketiga temannya itu pergi.

"Gaya-gayaan juga lo ya lama-lama!!" Arya membalikkan tubuh Ryan dan menonjok sudut bibir Ryan.

Bugh

Ryan menyentuh sudut bibirnya yang sedikit berdarah.

Tanpa aba-aba Ryan melayangkan tangan kanannya mengarah pipi Arya.

David, Randi, dan Daniel mencoba melerai perkelahian mereka namun bukannya menjadi lerai tetapi 3 orang teman Arya mencoba memisahkan David dan lainnya.

"Apa-apaan sih?!" Suara David mengeras.

"Ya itu urusan mereka!" Ucap salah satu teman Arya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pursuit Of Love & SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang