[Gesss, kalo ada ketikan yg miring itu tandanya kejadian beberapa waktu yang lalu yaa. 💫]
👑
Cindy masih beradu omongan dengan Randi yakni saudara Citra. Randi berusaha untuk meminta maaf tapi sepertinya Cindy sangat marah.
"Gue minta maaf yaa," Randi memainkan ujung seragamnya.
"Ya" Cindy pergi meninggalkan Randi sendiri di kelas.
"Cin, beli ice cream deh yuk!" ajakan Randi sontak membuat Cindy berbalik dengan cepat.
Cindy berlari kecil menghampiri Randi, "ayuk!"
"Tapi maafin gue yaa" Randi menarik sudut bibir Cindy.
"Iyaa Ran, hehehehe"
Makan tuh hehehehe
Cindy berjalan bersama Randi menuju parkiran motor kemudian menuju super market terdekat.
🚬🚬🚬
Tok tok
Bagas membuka pintu rumahnya. Bagas dan citra berjalan memasuki rumah Bagas.
"Ini rumah lo?" Tanya Citra sembari duduk di sofa.
"Rumah orang tua gue," Bagas meletakkan tasnya di sofa.
"Maksud gue itu hehehe"
"Bentar ya, gue kedapur dulu"
Bagas meninggalkan Citra sendiri di ruang tamu.
Citra melihat ke sekeliling ruangan yang begitu cantik dan sederhana ini. Mata Citra menyorot ke seluruh penjuru barang yang ada di ruang tamu. Kemudian Citra bangkit dari duduknya dan melihat sebuah bingkai foto yang terpajang di sisi dinding belakang sofa. Mata Citra membulat sempurna melihat seseorang yang ia kenal beberapa tahun silam.
💫💫💫
"Diam!!" Perintah seseorang pria bertubuh besar.
Citra masih saja menangis dalam sebuah ruangan yang kumuh itu.
"Bos, saya yakin kalau dia anak dari Herman." Pengakuan Joe-anak buah dari pria bertubuh besar.
"Saya bukan anak Herman," jelas Citra.
Citra berbohong agar dirinya selamat namun pria bertubuh besar dan anak buahnya tak mudah percaya dengan perkataan Citra.
"Diam!" Pria bertubuh besar itu berjalan menghampiri Citra yang duduk dikursi sembari terisak.
Dipegangnya dagu Citra dengan kencang, "jangan berbohong! Kami tau, kalau kamu anak dari Herman!" Kemudian dagu Citra dilepas.
Pria bertubuh besar itu kemudian meninggalkan Citra bersama Joe berdua di ruangan.
"Jaga dia!" Perintah pria bertubuh besar pada Joe.
"Siap bos!"
---
Citra masih terus menangis dan tangisnya lebih besar dari sebelumnya.