"Ukhuwah until jannah itu yang selalu mengingatkan dalam kebaikan dan saling menasihati jika ada teman yang salah, kayak kita"
(Ayse)
*
*
*
*
****
Author pov.
Sebelum masuk kamar, ternyata Meira datang, Alhasil Aldilla tidak jadi membuka bingkisan Ayse. Ia kembali turun kebawah dan menemani Meira main. Sedangkan Ayah dan bang Fatih sepertinya sedang membicarakan sesuatu yang penting, hingga pembicaraan mereka tidak di ruang tengah. Melainkan di ruang tamu.
Sekitar pukul 9 malam Meira baru pulang ke rumah bersama keluarganya. Aldilla yang teringat bingkisan Ayse langsung cepat cepat kembali ke kamar dan langsung membongkar isi tas ransel nya dengan rapi dan hati hati. Ia menemukan sebuah bingkisan rapi dan berpita ungu.
Ia langsung membukanya dan terkejut, itu foto mereka saat di piramida, dibelakang foto itu ada tulisan "Ukhuwah until jannah itu yang selalu mengingatkan dalam kebaikan dan saling menasihati jika ada teman yang salah, kayak kita. Syukron".
Dan yang membuat Aldilla terkejut adalah surat yang tertera dalam bingkisan.
Dear Aldilla, Alhamdulillah anti sudah sampai di Indonesia dengan selamat. Syukron sudah pernah jadi teman ana di Kairo. Afwan kalau ana selama ini banyak salah ke anti.
Anti ingat enggak saat kita baru baru masuk, bahasa Arab ana masih hancur. Dan hanya anti, Naomi dan Annisa saja yang mau berbicara sama ana. Sedih banget sih liatnya waktu itu. Pakai bahasa isyarat kalau kalian enggak ngerti sama bahasa ana.
Pokoknya ana ucapin terima kasih yang sebesar besarnya.
Anti pernah nanya kan sebelumnya. Kapan mau ajak kalian ke Turki? Nah ana mau ngasih tahu kalau kalian di undang sama Anne dan Baba ke Turki. Annisa dan Naomi sudah ana beritahu. Tapi ternyata anti sudah keburu balik ke Indonesia. Tapi anti tetap harus ikut ke sana.
Tiketnya sudah ana kirim ke email anti. Jangan sampai enggak datang ya. Sekalian kakak ana walimatul ursy.
Sampai bertemu di Turki bulan depan. Assalamualaikum Aldilla, teman Indonesiaku yang sangat cantik.
Ayse binti Mahmud, Kairo.
Aldilla tertegun membaca surat itu. Dia enggak percaya sama apa yang ditulis Ayse. Ia baca berulang ulang hingga ia yakin kalau surat itu benar, nyata.
Lalu ia bergegas turun ke bawah untuk menemui Bunda yang tengah menyelesaikan tilawah di musholla. Sementara Ayah sepertinya sudah kelelahan, pergi ke kamar dan tidur.
"Bun... Bunda... Bun... Bunda" nafas Aldilla terengah engah.
"Iya kenapa Al? Kayak habis dikejar setan aja sampai terengah engah begitu. Ada apa?" Bunda menutup Quran nya dan menatap Aldilla.
"Itu bun, Ayse kan ngasih bingkisan ke Al. Isinya foto dan surat. Ayse ngajak Al ke Turki buuunn... Tiketnya udah ada di email Al. Gimana dong bun?" Aldilla menjelaskan dengan sedikit panik.
"Oh, emang ngapain ke Turki?"
"Kata Ayse dia ngundang Al, Annisa dan Naomi untuk Walimatul Ursy kakaknya di Istanbul. Sekalian jalan jalan"
"Kamu mau pergi?"
Aldilla mengangguk mantap.
"Ijin dulu ke Ayah, kalau Ayah bolehkan Bunda juga membolehkan Al ke Turki"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldilla
SpiritualAldilla Khoirunnisa Sulaiman Seorang lulusan universitas tertua di dunia, Al Azhar Kairo. Seorang gadis yang baik, polos, pintar, solehah dan lemah lembut. Selama ini ia tidak pernah terbersit di pikirannya tentang seorang ikhwan. Hingga akhirnya...