"Ridho orang tua itu juga ridhonya Allah. Jadi kalau orang tua enggak ridho sama keputusan yang kita ambil, Allah juga pasti enggak ridho"
(Aldilla Khoirunnisa)
*
*
****
Aldilla langsung pergi ke kamar dan membaca alquran.
Sekitar 30 menit Aldilla tilawah, bunda memanggilnya dari bawah. "Aldilla, temanin Bunda belanja yuk Nak!"
"Sebentar Bun, Al mau siap siap dulu nih" Aldilla langsung mengganti baju piyama nya.
Ia memakai sebuah gamis berwarna hitam yang dipadukan dengan jilbab segi empat yang bermotif bendera palestina di samping jilbabnya. Tak lupa memasang kaos kaki dan handsock berwarna senada dengan bajunya. Aldilla memoleskan bedak dan lip balm agar bibirnya tidak tampak terlalu pucat.
Setelah dirasa siap, Aldilla turun kebawah dan menemui bunda yang sedang memasang kaos kaki.
"Ayo Bun" ajakku.
"Sebentar nih, Bunda pasang kaos kaki dulu, kamu panasin mobil dulu sana"
"Aye aye Bunda" lagi lagi Aldilla meniru suara anak anak di opening film spongbob.
Aldilla lamgsung mengambil kunci mobil dan menghidupkannya.
Bunda yang sudah selesai bersiap siap langsung keluar dan mengunci pintu rumah.
Aldilla dan bundanya melaju ke mall terdekat, Aldilla yang menyetir, karena mobil ini dulunya mobil Aldilla. Diberi ayahnya saat ia lulus SMA.
"Bunda mau beli apa emangnya?"
"Banyak Al, kulkas kosong. Terus Iqbal juga nanti sore ada temannya, mau latihan buat manggung minggu depan. Jadi Bunda haru sedia cemilan banyak"
Aldilla ber oh. Dan tetap melaju ke mall citra indah yang jaraknya 5 km terasa 10 km, karena macet.
***
Aldilla pov
Akhirnya bunda dan Aldilla sampai di Mall Citra Indah. Bunda langsung mengambil troli 2 yang besar dan memberikan 1 troli kepadaku.
"Nih, nanti kamu tolong beli cemilan ya. Penuhin aja biar tahan sebulan. Bunda males mau bolak balik ke sini lagi" ucap bunda sambil ngeloyor pergi ke bagian sayur dan buah.
Aku juga langsung pergi ke bagian cemilan dan memenuhi troli. Satu hal yang pasti sebelum membeli makanan, lihat label halal MUI dan tanggal kadaluwarsa nya.
Setelah kurasa cukup, aku langsung mencari bunda.
"Aduh Bunda mana ya? Kok enggak ketemu ketemu" Aldilla mencari cari bundanya yang belum ketemu.
Saking sibuknya mencari si bunda, aku tak sengaja menabrak troli orang lain.
"Ehm... Mas maaf ya, saya enggak sengaja nabrak trolinya" Aku meminta maaf pada orang yang kutabrak trolinya.
"Ya ampun Aldilla, masih aja suka ceroboh. Ini gue Ghali temen kakak lo waktu SMA. Masih inget enggak?"
Ternyata orang yang kutabrak adalah kak Ghali, teman seangkatan bang Iqbal. Dulu dia sering banget main ke rumah dan dia akrab denganku sebelum aku pergi ke Kairo.
"Kak Ghali?! Kok bisa ada di sini? Bukannya kemaren kata bang Iqbal masih di Amerika ya?" tanyaku. Kak Ghali itu kuliahnya di Amerika, S1 dan S2 disana. Tapi sekarang dia sering bolos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldilla
SpiritualAldilla Khoirunnisa Sulaiman Seorang lulusan universitas tertua di dunia, Al Azhar Kairo. Seorang gadis yang baik, polos, pintar, solehah dan lemah lembut. Selama ini ia tidak pernah terbersit di pikirannya tentang seorang ikhwan. Hingga akhirnya...