9 - Khitbah?!

117 11 3
                                    

"Rabb, apakah dia jawaban dari doa ku selama ini?"

(Muhammad Azzam Rifaldi Gunawan)

***
*
*
*

"Ayo Al, udah ditunggu di bawah" ajak bundanya.

"Bismillah Al, terima kalau ia memang cocok dihati kamu" saran Syifa.

"InsyaAllah kak. Bismillah" Aldilla dituntun oleh Syifa dan bundanya turun ke bawah, menemui keluarga Gunawan dan keluarganya.

***

Aldi pov

Deg... Deg... Deg... Ya Allah...

Aku sangat berdebar debar, karena ingin tahu siapa akhwat yang kata abi saleha itu.

Kulihat dari ruang tamu, seorang akhwat ditemani bunda dan seorang akhwat lainnya turun.

Dan tidak sengaja aku melihat wajahnya. Dan kami bertatap muka. Satu detik... Dua detik.

Astagfirullah zina Di.

Subhanallah, akhwat itu cantik nian.

Astaghfirullah... Astagfirullah...

Dan saat akhwat itu duduk di sebelah ayahnya yang tak lain pak Sulaiman, aku baru menyadari...

Akhwat itu...

Yang pernah ku tolong saat tas nya di curi.

Bandara, tempat kami pertama kali bertemu.

Akhwat itu, aku selalu memikirkan dia.

Aku jatuh cinta pada pandangan pertama saat di bandara, muka cemas nya saat tas nya di curi, aku sangat mengingatnya.

Apakah ini jawaban dari doa doa ku selama ini ya Allah?

"Ekhm... Gimana Di? Kamu ingin tetap melanjutkan?" tanya abi, menyadarkan dari lamunanku.

"I-insyaAllah Bi" jawabku.

Aku menarik nafasku dalam dalam, mengusir rasa gugup di hatiku.

"Bismillah, saya Muhammad Azzam Rifaldi Gunawan, ingin mengkhitbah antunna Aldilla Khoirunnisa Sulaiman. Apakah anti bersedia menjadi pendamping hidup ana?" tanyaku langsung, karena aku sudah sangat yakin dengan hatiku.

***

Aldilla pov.

Aku dan ikhwan yang ingin mengkhitbahku tak sengaja bertatap muka dan aku langsung menundukkan pandanganku.

Ya Allah itu kan... Kak Aldi...

Setelah duduk disebelah ayah, kak Aldi yang tidak lain adalah kakak kelasku di Kairo, menyampaikan maksud ia datang kesini.

"Bismillah, saya Muhammad Azzam Rifaldi Gunawan, ingin mengkhitbah antunna Aldilla Khoirunnisa Sulaiman. Apakah anti bersedia menjadi pendamping hidup ana? Atau ada syarat syarat yang harus ana penuhi?" ia mengatakan itu dengan pasti.

Aku dan dia baru saja bertemu saat kami di bandara, aku tidak tau kalau ia adalah anak dari ketua ponpes calon tempat aku bekerja. Jadi saat itu aku tidak menyangka kalau ia yang akan mengkhitbahku.

Aku gugup, sebenarnya kak Aldi adalah pribadi yang memiliki akhlak baik dan saleh, tapi aku masih belum yakin. Apakah aku harus menerimanya?

"Ayo Al, dijawab" paksa bunda.

AldillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang