Siwon menelungkupkan tubuhnya, terlihat bagaimana punggung itu tidak mulus lagi. Aku benar-benar telah menancap kuku-kukuku kesana, " Hahh kenapa bisa kau bertingkah seperti jalang? "
Untuk sekejap saja aku ingin melupakan apa yang terjadi diantara kami berdua. Maka dari itu aku sudah bersiap pergi, dan meninggalkan bosku itu dengan keadaan yang cukup berantakan.
" Tidak boleh ada jejak, tidak, tidak " Lirihku pelan, dan seraya memungut semua barang-barang milikku.
Kisah malam ini tidak akan seperti drama Cinderella, yang ketika prianya bangun lalu menemukan barang wanita yang ditidurinya tertinggal. Aku harus membuatnya melupakan malam ini, untuk beberapa saat.
Aku sudah berhasil keluar dari apartemen milik Siwon, dan sekarang yang harus aku lakukan adalah membersihkan tubuhku dari peluh keringat yang terasa lengket dibadan.
Sembari membuka pintu apartemenku, aku kembali merutuki kejadian semalam " Lumpuhkan ingatanku untuk sementara waktu, Tuhan "
.. .. .. .. ..
Hal terbaik untuk menghabiskan jam makan siangmu adalah, berdiri di tepi pagar pembatas dilantai atas gedung perusahaan. Merasapi angin yang menerbangkan rambutku yabg cukup lumayan tebal, dan . . .
" Sepertinya aku harus membuat larangan untuk karyawan ketempat ini "
Aku menoleh melihat kearah pintu masuk kedalam perusahaan, dan yang berdiri disana adalah pria yang baru saja menghabiskan malam yang panas bersamaku.
" Kalau begitu aku akan pergi " Jawabku
Siwon berjalan kearah dan aku berjalan kearah pintu masuk yang ada dibalik tubuhnya. Tapi sepertinya tidak lebih menyenangkan jika melewati pria ini tanpa tahu apa yang terjadi.
Siwon menghalangi jalanku, " Kau tidak perlu pergi "
Kami saling memandang, bahkan aku merasakan tangan pria itu sudah berada di kedua pipiku. Sentuhan hangatnya membuatku tersenyum seakan bahwa semuanya akan baik-baik saja setelah ini.
" Kenapa lama sekali? " Tanyaku padanya.
" Aku harus benar-benar menyingkirkan Kiyoung, untuk tidak terlalu menjadi pria penasaran "
Kukalung tanganku kelehernya, dan mulai menciumi rahang dan bibir Siwon. Aku tidak akan berani melakukannya jika dia bukanlah suamiku.
" Kita akan terus seperti ini? menyembunyikannya? "
Pertanyaan Siwon membuatku berhenti menciuminya, ada rasa bersalah karena meminta Siwon untuk menyembunyikan rasa cinta kami kepada semua orang yang mengenal kami.
" Malam ini kau harus tidur di Apartemenku," Ucapnya tegas,
" Malam ini aku harus bertemu dengan Ibumu, suamiku. Kau tidak bisa melarangku "
" Sepertinya rumah Ibu bagus untuk kita menginap malam ini "
Aku tertawa mendengar betapa Siwon menginginkanku malam ini untuk bersamanya,
.. .. .. .. ..
Aku dan Siwon telah menikah sejak aku tinggal di Korea, kami bertemu karena orangtua Siwon menawarkan perjodohan pada Orangtuaku. Lalu aku menerimanya, tapi sepertinya aku menerima pria itu karena aku mencintainya.
Tidak ada yang khusus memang, hanya sebuah acara pemberkatan dan saling mengucapkan janji untuk hidup bersama. Hingga saat ini aku lebih senang jika seluruh karyawan belum mengetahui siapa sebenarnya dirikku, untuk Siwon.
Untuk itu, aku ingin bersikap seperti wanita yang tidak mengenal pria itu. Karena aku tidak ingin membuat hidup kami rumit, karena semua pemburu berita di negeri ini begitu menginginkan skandal di keluarga Siwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
#LittleFany
FanfictionLITLE FANY © 2018, Nura Ihsan Taufiko (Nuraihsant). All rights Reserved. ---------- TIFFANY HWANG