Tiffany merasakan ada yang aneh dengan kelakuan Siwon akhir-akhir ini, pria itu tidak biasanya tertarik dengan hal-hal yang berbau dapur. Tapi sekarang dia menemukan suaminya tengah memasak sarapan untuk mereka berdua.
" Kau yakin ingin memasak? " Tanya Tiffany yang melihat bagaimana Siwon bersenandung kecil sembari menata makanan yang telah matang.
" Kari ayam dan telur dadar gulung, ayo makan " Ajak Siwon yang sudah lebih dulu duduk di kursi, dan disusul Tiffany yang masih tidak percaya bahwa suaminya memasak.
" Kenapa? Ahh kau pasti bingung "
Tiffany mengangguk
" Fany-ah, aku bisa memasak. Meski mungkin rasanya tak akan seenak masakanmu " Jelas Siwon
" Kurasa ada banyak hal yang tidak kutahu darimu" Tiffany mulai mengambil sumpit yang ada dihadapannya, dan mulai menyantap hidangan pembuka.
" Woahhh ini enak sekali " Puji Tiffany yang merasa jika suaminya benar-benar pintar memasak.
" Benarkah? " Siwon mulai menyantap makanan yang ia masak.
Tiffany dengan lahap memakan satu persatu makanannya, dan Siwon bahagia melihat betapa Tiffany dengan nyaman memakan semuanya. Dia ingin semuanya akan baik-baik saja seperti ini setiap hari, " Siwon-ah, memasaklah setiap hari "
Siwon tak percaya dengan apa yang baru saja.ia dengar " Isteriku, aku CEO di perusahaanku "
" Kau adalah juru masakku dirumah ini "
Keduanya saling menatap dan kemudian tertawa bersama.
.. .. .. .. ..
" Ayah, ayo bangun. Bangun cepat " Seohyun mengguncang tubuh besar Minho yang tertidur.
" Ibu, ayah tidak mau bangun " Teriak Seohyun, yang akhirnya membuat Nana bergegas keluar dari kamar mandi dan melihat Minho yang sudah membuat puterinya terkejut.
Seohyun tertawa ketika mendapati ayahnya memeluknya dan menggelitiki perutnya. Nana juga ikut tersenyum melihat bagaimana Minho dan Nana bercanda diatas ranjang.
" Ayah sudah bangun sayang, kenapa berteriak pada Ibu "
" Tapi tadi ayah diam saja " Protes Seohyun
Nana membenarkan handuknya yang menutupi rambut basahnya, kemudian dia berjalan mendekati anak dan suaminya.
" Seohyun sebaiknya mandi sekarang, Ibu akan membawamu untuk vaksinasi " Ucap Nana yang mencoba meraih puterinya dari dekapan sang Ayah.
" Tidak mau " Jawab Seohyun yang mengeratkan pelukannya pada Minho.
" Kenapa? Biasanya kau selalu bilang iya untuk vaksinasi " Kata Nana yang heran dengan jawaban Puterinya.
" Ayah harus ikut, aku ingin bersama ayah. Aku merindukan ayah " Ucapan Seohyun membuat Minho merasa bahagia, untuk pertama kalinya dia mendengar puterinya merindukannya.
Nana tersenyum, ia kemudia membelai pipi chubby milik Seohyun dan berkata " Ayah akan selalu bersama kita, benarkan? "
Tatapan Nana beralih pada Minho yang kemudian mengangguk pasti seraya menciumi wajah Seohyun dengan sayang " Tentu, ayah akan selalu bersama kalian "
.. .. .. .. ..
Tiffany merasakan sakit pada kepalanya, hingga membuatnya harus menelungkupkan kepalanya diatas meja kerjanya. Sunny yang datang untuk mengajaknya makan siang bersama, kemudian melihat aneh pada Tiffany.
" Ada apa dengamu? " Suara Sunny membuat Tiffany mengangkat kepalanya dan melihat temannya dengan rambut pirang menggemaskan itu menghampirinya.
" Kau pucat sekali, apa kau belum makan? " Kali ini kekhawtiran Sunny semakin bertambah ketika melihat bibir Tiffany yang memucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
#LittleFany
FanficLITLE FANY © 2018, Nura Ihsan Taufiko (Nuraihsant). All rights Reserved. ---------- TIFFANY HWANG