Littlefany

823 93 4
                                    

Nana merasakan keringatnya yang begitu membanjiri tubuhnya, tempat ini begitu pengap dan membuatnya merasa ketakutan. Para pria kekar yang menjaganya juga ikut merasakan hawa panas yang membuatnya harus menyeka keringat mereka.

" Hyung, sampai kapan kita harus disini? "

" Wanita itu bilang, tunggu sampai suaminya datang dan kita akan menyekapnya juga "

Nana mendengar percakapan mereka terkejut, dan mencoba untuk melepaskan ikatan ditangan dan kakinya.

" Nona, jangan memaksakan dirimu untuk terlepas dari ikatan itu. Lenganmu bisa terluka " Tegur salah seorang pria yang menjaga Nana

Tapi bukannya berhenti, Nana diam-diam terus melakukan perlawanan pada ikatan yang ada ditangannya. Dia bisa merasakan bahwa lengannya pasti sudah memerah dan memar karena usahanya ini, rasanya begitu panas dan sakit.

" Nana-ah "

Nana berhenti melepaskan ikatannya, dia melihat Minho datang dan berteriak padanya. Air matanya mengalir melihat bagaimana pria itu datang dan berusaha menyelamatkannya.

" Kau datang sendiri rupanya " Terdengar Yuri yang kembali datang dan melihat Minho.

Kedua pria suruhan Yuri menghalangi jalan Minho untuk mendekat pada Nana " Minggir " Sergah Minho

Bukannya mengidahkan kata-kata Minho, kedua pria itu mencoba menangkap Minho. Nana mencoba bersuara meski mulutnya yang terbekap tak bisa berkata-kata, dia terus berusaha mencoba melepaskan ikatanyya seraya berteriak.

" Tangkap dia " Teriak Yuri kesal melihat kedua suruhannya masih tak bisa menangkap Minho dalam perkelahian.

Saat Minho kalah, Yuri tersenyum dan mencoba untuk mendekatinya. Namun dia tak menyangka bahwa Siwon akan muncul dan menghajar kedua pria yang mendekap Minho denhan kasar.

Nana semakin menangis melihat bagaimana dua orang yang ia sayangi sama-sam akan terluka.

" Choi Siwon berhenti " Teriak Yuri yang menghentikan Siwon memukuli kedua pria suruhannya.

Minho menoleh dan melihat Yuri yang menodongkan sebuah pistol berpeluru kearah Nana, sementara Nana merasa sangat ketakutan hingga terus menangis tanpa bersuara.

" Yuri-ah, turunkan senjatamu " Pinta Siwon yang mendekati Yuri secata perlahan

" Jangan mendekat, kubilang jangan mendekat " Teriak Yuri yang membuat Siwon dan Minho membeku

" Nuna, jangan lakukan ini. Kumohon Nuna "

" Jangan mendekat " Sekali lagi teriakan Yuri mengeaskan langkah Minho

Yuri merasa tertekan saat ini, dia mencoba berusaha mengembalikan akal sehatnya tapi amarah dalam dirinya tak terbendung lagi, " Minho-ah, kau harus tahu apa yang membuatku begitu membencimu dan isterimu saat ini "

" Kalian adalah penghancur, kau tahu? "

Minho hanya bisa terdiam mendengarkan amarah Yuri kepadanya "Kenapa? Karena kau aku harus kehilangan adikku, karena kau aku kehilangan Siwon dari sisiku, dan karena kau aku benci melihat kalian bahagia "

" Nuna, jika kau marah padaku hanya marah padaku jangan pada Nana "

Yuri melirik sebentar kearah Nana yang masih menangis, dia kemudian tersenyum dan mengganti sasaran senjatanya pada Minho yang tak jauh darinya. " Kau benar, seharusnya aku membunuhmu lebih dulu "

Nana tidak bisa membiarkan sesuatu terjadi pada suaminya, dia melihat Yuri yang secara diam-diam mencoba mengumpulkan keyakinan untuk menarik pelatuknya. Nana semakin kuat mencoba melepaskan ikatanya, pertama kakinya sudah bisa ia gerakkan, hanya menunggu tangannya yang berusaha kuat melepasnya.

#LittleFanyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang