Cause I cant

795 121 9
                                    

Minho mengobati luka robek disudut bibirnya, pukulan Siwon membuatnya terluka dan berdarah. Sesekali ringisannya hanya diperhatikan oleh pandangan Siwon padanya.

" Hyung, kau keterlaluan " Rengek Minho

Siwon menghela nafasnya, karena Minho selalu seperti itu. Membuat Siwon marah dan sekaligus menyesal secara bersamaan.

" Sekarang jelaskan kenapa kau ada di apartemen isteriku?  "

" Karena ingin bermalam ditempatnya, apakah aku salah? " Siwon menundukan kepalanya, lalu mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Berharap kelakuan Minho sekarang ini akan segera usai.

Minho tertawa, melihat bagaimana kakak laki-lakinya itu tampak frustasi.

" Sejak Ibu cerita tentang masalahmu saat ini, aku jadi tahu kau juga bisa sefrustasi ini Hyung "

Siwon mencelupkan lagi kain kering kedalam air es yang dia buat, dan memerasnya lalu menyodorkannya pada Minho.

" Aku akan membantumu Hyung " Ucap Minho saat menerima kain yang sudah dingin itu dari Siwon.

.. .. .. .. ..

Keesokan harinya,

Minho mengunjungi tempat seseorang yang sudah lama ia tidak jumpai, satu kotak makanan orang itu telah ia bawa. Dan berharap tidak ada penolakan kali ini.

" Tok tok tok " Ucap Minho seakan mengetuk pintu yang sudah terbuka

Orang itu mendongak dan mendapati Minho diambang pintunya, mengangkat satu buah paperbag.

" Nuna, aku datang " Ucap Minho lagi dengan bahagia.

Yuri ada disana, orang yang ingin Minho temui hari ini. Wanita itu tersenyum dan menaruh berkas yang sedang ia baca.

" Kau, kenapa kau ada disini? "

" Kau tak senang aku kembali, Nuna? " Tanya Minho yang seraya bergegas mendekati meja kerja milik Yuri.

Sementara itu Yuri melihat gerak-gerik Minho, yang terlihat menilai seisi ruangannya.

" Wahh bukankah ini adalah hadiah darikku? " Minho mendekati sebuah lemari berisi beberapa pernak-pernik milik wanita itu, dan dia melihat sebuah boneka yang memang sudah lama sekali Yuri miliki.

Yuri beranjak dan mendekati Minho, " Kau tidak lelah, duduklah dulu "

Minho menoleh kearahnya, lalu mengangguk menyetujui permintaannya.

Yuri lebih dulu duduk disofa ruangannya, disusul dengan Minho yang kemudian membuka bungkusan makanan yang ia bawa.

" Minho-ah, kenapa kau beli banyak sekali? "

" Aku hanya bieli tiga kotak dumpling, dan aku tahu kau sangat menyukainya "

" Minho-ah. .

" Makanlah Nuna, selagi hangat ini akan enak "

Minho sudah mengambil satu dumpling , lalu dia menyodorkan sekotak dumpling untuk Yuri. Wanita itu tidak menolak, dia juga memakannya seperti Minho.

" Aku tahu kau tidak hanya ingin aku memakannya, bukan? " Tukas Yuri yang sudah memandangi Minho,

Minho kemudian tersenyum, dia mengira Yuri sudah berubah. Tapi wanita itu selalu tahu keinginan orang disekelilingnya, dan entah mengapa memikirkan kecelakaan yang terjadi pada kakaknya adalah ulahnya. Membuat Minho sedikit tidak percaya.

" Nuna, kau tidak berubah "

" Apa yang kau ingin katakan? kenapa kau pulang ke Korea sementara kau sudah bahagia di Osaka "

#LittleFanyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang