Bad Memories

646 96 4
                                    

Tiffany mencoba menelfon Minho lalu beralih menelfon adiknya, tapi keduanya sama-sama tidak menjawab panggilannya. Sejak insiden makan siang tadi, Tiffany tidak bisa menemui adiknya di rumah sakit maupun menelfon Minho.

Entah apa yang terjadi, tapi Tiffany yakin ada sesuatu dari hubungan Minho dan Nana yang tidak Tiffany ketahui.

" Kenapa kau mondar-mandir? "

Siwon yang melihat Tiffany berjalan kesana kemari, mencoba mencari tahu tentang kegelisahan yang kini terlihat dirasaka. isterinya. Sepulangnya dari makan siang bersama adiknya dan Nana, dia sudah berbicara tentang keanehan kedua adiknya.

" Siwon-ah mereka tidak bisa dihubungi " Khawatir Tiffany

"Jangan cemas, Minho akan baik-baik saja dia sudah terlatih untuk mengabaikan orang-orang disekitarnya seperti ini " Jelas Siwon

Tiffany mengambil tempat untuk duduk disis ranjang, sembari melihat Siwon yang masih berkutat dengan rambutnya yang basah sehabis mandi.

" Bagaimana dengan Nana, adikku itu. . .

Siwon mendekati Tiffany dan memotong perkataan isterinya " Aku sudah meminta beberapa pengawal, untuk mengawasinya yang sedang bersantai di cafe milik temannya "

" Kau tahu dia ada dimana, tapi tidak memberitahuku? "

" Kau tidak bertanya " Jawab Siwon dengan santai

" Kau menyebalkan " Tiffany meluapakan kekesalannya dengan memukul lengan Siwon, dan membiarkan pria itu merasakan kekesalannya.

" Fany-ah, fany-ah hentikan " Ringis Siwon seraya tertawa melihat sikap isterinya.

" Menyebalkan, menyebalkan " Kemudian Siwon menangkap tangan isterinya dan membawa Tiffany kedalam pelukannya.

" Aku tahu, tapi kau sangat mencintai pria yang sangat menyebalkan ini "

Tiffany menjauhkan sedikit tubuhnya dan berdecih melihat bagaimana suaminya itu sangat bangga dengan ucapannya.

" Kenapa? Ada yang salah? "

Tiffany kemudian kembali memeluk Siwon dan mengatakan " Tidak, kau benar. Aku sangat mencintaimu Siwon-ah "

Siwon tersenyum, kemudian dia menghadiahi sebuah ciuman di bibir mungil isterinya. Meski hanya sebentar namun Tiffany dapat merasakan bahwa Siwon sangat tulus kepadanya.

" Bagaimana jika kita bekerja untuk menghasilkan anak malam ini? "

" Kau memang tidak berubah " Ucap Tiffany.

.. .. .. .. ..

Nana berjalan lelah kearah rumah sakit, bahkan kedua tangannya mencoba menutupi angin malam yang sangat dingin untuk merasuk kedalam tubuhnya.

" Kalian boleh pergi, aku baik-baik saja "

Kedua pria yang menjadi suruhan Siwon hanya bisa memandang satu sama lain, karena mereka heran bagaimana bisa Nana tahu dia tengah diawasi.

" Katakan pada Siwon-Oppa, terimakasih karena telah meminta kalian menjagaku " Ucap Nana yang terus berjalan seraya melambaikan tangannya tanpa menoleh kebelakang.

Sesampainya dirumah sakit, Nana meminta beberapa suster untuk mempersiapkan peralatan untuk melakukan tindakn media terhadap pasien yang akan segera dioperasi.

" Nana-ah apakah kau baik-baik saja? "

" Aku baik-baik saja Lea-Ssi, terimakasih "

Tapi apa yang dikatakan Nana tidak seperti apa yang dilihat Lea, wajah Nana pucat dan bahkan badannya berkeringat.

#LittleFanyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang