Epilog : Believe me

906 79 5
                                    

Lima tahun berlalu. . . . .

Minho bangun dipagi hari dengan mata yang masih setengah terpejam, dia membuka tirai diruang tamu. Hari sudah pagi, matahari bahkan sudah bercahaya begitu cerahnya. Langit Osaka memang tidak akan pernah salah, Minho membuka pintu yang mengarah ke balkon apartemennya.

Dia menghirup nafasnya panjang dan menghelanya dengan perlahan.

" Ayah "

Seohyun disana, anak perempuannya berdiri dengan menggunakan piyama yang kebesaran berwarna biru muda dengan gambar awan yang cerah. Minho tersenyum lalu mendekatinya lalu membawanya mendekati sofa.

" Puteri ayah tidur dengan nyenyak? "

" Iya Ayah, dan aku bermimpi? "

" Mimpi apa? "

Seohyun menjauhkan boneka beruang miliknya dari dekapannya, dia mendekati Minho seraya memeluk tu buh ayahnya.

" Ibu "

Minho sedikit tercenung dengan apa yang dikatakan anaknya, karena selama tinggal di Osaka bersamanya Seohyun tidak pernah membahas tentang ibunya, Hwang Nana.

Seohyun mengerti sekarang, setiap kali ayahnya mengingat mendiang ibunya. Maka dia merasa ayahnya akan menyendiri dan memikirkan banyak hal sedib tentang kepergian ibunya lima tahun yang lalu.

" Seohyun-ah, kau merindukan ibu? "

Minho merasakan dekapan Seohyun mulai merenggang hingga terlepas, dia melihat sorot mata puterinya yang menatapnya.

" Jika ayah belum siap menemuinya, kita tidak usah kembali ke Seoul " Ucap Seohyun.

Minho mengusap lembut rambut Seohyun yang memanjang sejak terakhir kali dia melihat rambut puterinya yang pendek. Setiap tahun, dia akan selalu meminta Seohyun memotongnya.

" Ayah tidak apa-apa, kita bisa pergi dan juga menemui nenek dan kakek yang merindukanmu "

" Benarkah? "

.. .. .. .. ..

Siwon mengeratkan pelukannya pada perut Tiffany, dia mengendus rambut harum Tiffany yang membuatnya seperti kecanduan dengan harum starwberry itu.

" Choi Siwon, terakhir kali kau menggigiti rambutku "

Tiffany membuka matanya dan merasakan nafas suaminya yang hangat diatas kepalanya, entah kenapa suaminya itu suka sekali menjahilinya dipagi hari.

" Jangan ganti shampomu, aku menyukai aromanya " Ucap Siwon

Ciuman hangat dari bibir Siwon dikepala Tiffany, membuat wanita itu sangat menyukainya. Karena dia bisa merasakan, bagaimana Siwon sangat mencintainya.

" Kita harus bangun sekarang dan bersiap, karena Seohyun kita akan segera sampai di Seoul "

" Ahh kau benar, dia tidak boleh menunggu lama "

Tiffany beranjak dari tidurnya, dia menyibak selimutnya dan kemudian duduk dipinggiran ranjang seraya membenarkan ikatan pada rambut panjangnya.

Namun Siwon menahan langkah istetinya, dengan memegang pergelangan tangan Tiffany.

" Fany - ah "

Tiffany melihat kearah suaminya yang sudah terlihat memanyunkan bibirnya dan menutup matanya, desahan suara nafas Tiffany terdengar saat mendapati Siwon yang terlihay meminta ciuman darinya.

" Siwon-ah, kita harus bergegas " Ujar Tiffany.

Siwon membuka matanya dan berkata " Hanya sebentar "

#LittleFanyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang