Ch. 6 : Mimpi

109 11 2
                                    

Sang Putri ada dalam kegelapan yang pekat. Ia tidak dapat mengetahui apakah ia telah mati atau masih hidup, yang ia rasakan hanyalah tubuhnya melayang dalam kegelapan tersebut.

Ia tenggelam jauh sekali hingga dasar dari danau itu tidak ada lagi.

"Selalu saja begini. Padahal aku sudah bilang aku tidak bisa berenang, tapi mengapa aku harus mati karena kesalahan orang lain?

Thalassa adalah gadis yang sempurna, di air maupun di darat, ia tetap sempurna. 

Tapi aku adalah makhluk terbatas. di dalam air, aku tidak dapat bernafas.

Tapi aneh, ada sebuah gejolak dari dalam diriku

gejolak itu seakan-akan mengatakan,

Aku menyukai kegelapan ini, Aku belum menjelajahi dunia, aku belum mewujudkan mimpiku, aku belum hidup dengan baik,

Aku tidak akan mati dengan cara sebodoh ini. "

Di saat itulah, ada sesuatu yang lahir dan bangkit dari dalam hati rentan Sang Putri.

_______________________________________________________

Rasanya daku tertinggal

Jauh sekali tak lagi terpandang

Tinggal di bawah itu sepi

Memalukan,

Ku harap kubisa tegapkan daguku

Ini aku dengan kepayahan

Tinggalkan aku untuk mengejar surga

Kan kujadikan bawah ini firdaus

Kan kupahat namaku di gunung

Kutulis kisah ini di lembah

Dan ku kan hidup bersama laut

Kuubah dunia yang kalian tinggalkan

Elegi Putri PeratapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang