Untukmu, eksistensi yang tak meninggalkanku sampai pada titik ini.
tiap malam kau menghantuiku,
walau aku tidak mengiraukanmu, kau berbisik untaian kata manis, menggoda tak terbantahkan
tiap malam kau duduk di sisi kasurku,
membelai kepalaku, tersenyum lebar dan menyambutku dalam pelukkan
cepat selesaikan, katamu
kalau kau lelah, berhentilah.
aku ingin berhenti, seperti katamu
aku ingin terbang,
melompat
jatuh
dan tidur
entah hingga kapan
tapi tuan putri ini seorang pengecut
ia ketakutan oleh nafas, dan ketakutan oleh gelap
untukmu, sang kegelapan
terima kasih untuk jalan keluarmu
tapi untuk saat ini akan kucoba bertahan hidup.
--------------------------
LW11/5/2020

KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi Putri Peratap
PoetryDipropaganda oleh pikiran, dihancurkan oleh jiwa Kebohongan terbesarku, adalah diriku sendiri. Aku, sang putri Aku, sang monster Aku, sang Peratap Inilah Elegi ratapanku. Kompilasi Puisi (c) Syerin