Jangan kuatir, kata Sang Mahamulia
Alih-alih mencoba, hati ini tetap melompat-lompat
Bak takut tersulut api
Niatnya ingin bahagia
Ujungnya tetap hutang nyawa
Pria itu akan pergi,menancapkan pisaunya ke otakku
Mengutukku karena bernafas
Meludahi kelahiranku,
Setidaknya ,ada sang malaikat,
Ia yang duduk sebari menghirup batang rokok
Senyum lebar penuh pasti,
"Tenang, kita coba lunasi saja"
-Catatan Author, saat ia berada di titik 0-
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi Putri Peratap
PoetryDipropaganda oleh pikiran, dihancurkan oleh jiwa Kebohongan terbesarku, adalah diriku sendiri. Aku, sang putri Aku, sang monster Aku, sang Peratap Inilah Elegi ratapanku. Kompilasi Puisi (c) Syerin