*dikantin
Aku dan kak zai sampai dikantin , kami yang tiba tiba muncul di depan keira membuat keira dan seluruh murid kaget
" ah flo kau mengagetkanku " ucap keira sebal
"maaf soalnya aku buru buru" ucapku lalu menunjuk kak zai yang terbaring lemas di lantai
"Loh ini kak zai kenapa, dan mana renza , tadikan dia bersama kak zai" ucap loren bingung
"Aku tidak ada waktu untuk menjelaskannya tolong bantu kak zai ya , aku pergi dulu" ucapku langsung berteleport ke tempat tadi renza
aku berteleport ke tempat renza , lalu kulihat disana renza juga sudah terkapar lemas di tanah seperti kak zai , aku langsung mendekati nya dan kupegang pundaknya dan membawanya berteleport ke kantin
sesampai dikantin semua murid kaget melihatku yang muncul tiba tiba dengan membawa renza yang keadaanya seperti kak zai tadi
saat aku hendak berteleport ketempat tadi sebuah tangan mencekalku , aku memutar badanku dan mendapatkan keira yang menggenggam erat tanganku
"kau mau kemana jangan melakukan hal bodoh" ucap keira dengan tatapan khawatir
"tenanglah , tidak akan terjadi apapun" ucapku tersenyum manis kearahnya lalu melepas lembut tangannya
aku keluar ke area kantin yang membuat semua orang dikantin menatapku bingung , aku mengangkat tanganku kedepan dan membaca mantra , yaitu mantra yang membuat semua orang di dalam mantra itu tidak bisa keluar kecuali si pemasang mantra melepasnya atau sang pemasang mantra sudah meninggal
keira berlari kearahku lalu sekitar 1 meter lagi dia sampai di luar area kantin terhalang oleh mantraku , ia bagai sedang menabrak sebuah dinding transparan , aku tersenyum manis ke arahnya , lalu berteleport
aku sampai di tempat tadi orang berjubah itu melawan kak zai dan renza , tapi aku tidak mendapatkan yang kucari
*shuut
sebuah pisau kecil lewat tepat di depan mataku, aku melihat kearah datangnya pisau itu , dan yang melempar pisau itu adalah orang yang berjubah tadi ,
aku langsung berlari ke arahnya dan melempar beberapa pisau lipat yang sengaja kusimpan di saku bajuku untuk berjaga jaga
tapi sial dia dapat menghindari pisau pisau itu yang membuatku geram
saat ini aku mengeluarkan element apiku lalu ku arahkanke arahnya lagi lagi dia menghindari serangan itu , aku pun mencoba membaca pikirannya dan yaps dapat , dia akan mengeluarkan akar tanaman
sebelum dia melakukannya aku langsung berteleport ke belakangnya yang kukira dia tidak akan menyadari kalau aku dibelakangnya tapi,
ternyata dia mengetahui keberadaanku dan langsung mengarahkan sebuah pisau ke dadaku , aku pun spontan menghindar tapi lengan atasku terkena pisau itu dan mengakibatkan lenganku robek dan darah segar terus mengalir
karena mengeluarkan banyak darah aku merasa agak lemas dengan sisa tenaga , aku mencoba berdiri dan gagal karena ada akar yang mengikat kakiku dan terus menarikku , akar itu berasal dari dalam black forest, hutan terlarang , aku mencoba melepasnya tapi gagal ,tak lama kemudian aku mulai pasrah
"apa hidupku akan berakhir seperti ini, tanpa merasakan kasih sayang dan berkumpul dengan keluargaku" batinku sedih
"kau bisa flora, kau memiliki kekuatan yang besar, dan kau harus melindungi magic world dengan kekuatan mu itu " terdengar suara ayah
"kau bisa sayang , kami selalu disini " terdengar suara lembut bunda
"bagaimana caranya aku sudah tidak bisa melakukan apa apa lagi" balasku sedih
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic Bracelet (hiatus)
Fantasía*Ganti cover !!!!! TOLONG JANGAN DUPLIKAT / MENGCOPY CERITA INI !!! .......... Ditempat yang gelap seorang wanita muncul di hadapanku memberikanku sebuah kotak dan menghilang Hingga suatu hari kebenaran terungkap , sedikit demi sedikit selama ini...