"Believe me, if Kavi's Spell is working you will not be able to avoid it." ~Kavi Devara Janendra
----------------------------------------------------------
Kavi bilang dia adalah penyihir ganteng yang memiliki banyak mantra untuk membuat Nafeesha ja...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Halooo readers ✋ Jumpe lagi Hohoo akhirnya bisa lanjut nulis juga setelah sekian lama mencari kitab suci 😂 Maaf kalo ada typo atau salah dalam kepenulisan tolong author diingatkan ya Oke cukup intronya Jeng jeng Jangan lupa kritik + saran + vote Thanks
Playlist : Can't Help Falling In Love With You - Haley Reinhart
🎼 happy reading 🎼
Ingat namaku, hafalkan, dan simpan baik-baik di hatimu. Karena aku punya firasat kalau kita pasti akan bertemu lagi nanti.
— your admirer —
Aku berdeham. "Ehem, thanks...."
Gadis yang sampai saat ini belum kuketahui namanya itu menoleh, kemudian menaikkan sebelah alisnya. "Nafeesha."
"Eh, iya. Thanks, Nafeesha. By the way, saya Kavi. Dihafalin ya? Entah kenapa firasat saya bilang kalau kita bakal ketemu lagi," ujarku sambil tersenyum manis dan mata mengedip sebelah.
"Hm... kalau inget."
Juteknya, untung cantik! batinku mencoba bersabar.
"Hehe... oke. Kalau gitu saya turun, sekali lagi makasih banget." Aku kembali berterima kasih, kemudian turun dari mobil Nafeesha. "Oh ya, jangan lupa dihafalin. Kalau perlu simpen di hati kamu. Hehehe...," sambungku sambil nyengir.
Nafeesha memutar bola matanya malas. Membuatku otomatis terkekeh.
"Hati-hati, ya? Jangan ngebut." Nafeesha mengangguk, kemudian melajukan mobilnya meninggalkanku. Sedangkan aku masih memandang mobil Nafeesha hingga mobil tersebut tak terlihat lagi.
Dalam hati aku tersenyum. Rejeki anak ganteng, hehehe....
Aku berjalan melewati halaman rumah sambil bersiul. Entah kenapa aku merasa mood-ku sedang bagus saat ini. Mungkin karena Nafeesha. Namun, saat hendak membuka pintu aku mengernyit. Terkunci! Kulihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kiriku. Shit! Udah jam setengah satu lagi!
Ah... sialan! Aku merutuki dalam hati kebiasaan burukku yang tidak pernah mau membawa kunci cadangan. Jadi susah sendiri, kan?! Bego! Kavi bego!!!
Akhirnya, aku pun memilih untuk mengetuk pintu. Persetan kalau orang rumah pada marah-marah dan mengamuk karena dibangunkan. Ya kali nunggu di sini sampai pagi!
Tok... tok... tok....
"Mami, Aeera, bukain pintu dong!" teriakku berusaha membangunkan Mami dan Aeera yang kutebak sudah tertidur. Namun, sepertinya tidak ada tanda-tanda bahwa mereka terbangun.
Tok... tok... tok....
"Mami! Aeera! Yuhuuuu!!!" Aku berteriak sekali lagi. Berharap kali ini salah satu dari mereka bangun dan membukakan pintu.