spell no. 12

163 18 107
                                        

Holla :v Jumpa lagi sama author Zara di sini 😁Jangan bosen sama author ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Holla :v
Jumpa lagi sama author Zara di sini 😁
Jangan bosen sama author ya.. apalagi sama ceritanya... jangan sampek
Pokoknya semoga kalian suka ya sama part kali ini
Jangan lupa vote & comment yah
Selamat membaca 😇

Playlist : You're Beautiful - James Blunt

🎼 happy reading 🎼

Please, deh!  Jangan manis-manis jadi manusia. Dikerubungin semut baru tahu rasa.

your admirer

"Kayak gini, Sha?" tanyaku, sambil melirik jari-jariku yang menekan senar-senar gitar, membentuk kunci C.

Aku mendongak menatap Nafeesha yang saat ini tengah bersila di hadapanku. Tepatnya di atas ranjang gadis itu sendiri. Begitu juga denganku.

Nafeesha mengangguk. "Hm. Sekarang coba kunci D."

Aku pun menggerakkan jari-jariku membentuk pola kunci D. Seperti yang diajarkan Nafeesha tadi.

Gadis yang rambutnya dicepol ke atas itu mengangguk lagi. Membuatku sontak tersenyum bangga. Kemudian lanjut ke kunci E. Lagi-lagi aku berhasil mengeksekusinya dengan baik. Lanjut lagi ke kunci F.

Namun, kali ini aku benar-benar kesulitan menggerakkan keempat jari kiriku membentuk pola kunci tersebut. Entah kenapa aku merasa jari-jariku sangat besar, sehingga membuatnya saling bersinggungan, dan mengakibatkan tidak munculnya suara saat di-genjreng.

"Arrgghhh, kenapa nggak bisa bunyi sih?!" kesalku.

"Makanya jari kamu jangan nyenggol senar yang ada di bawahnya, dong!" seru Nafeesha sambil membenarkan posisi jari-jariku. Aku menahan nafas. Jantungku berdebar-debar saat jemarinya menyentuh jemariku. "Harus lurus, jangan sampai nyentuh senar lainnya...," sambungnya saat sudah berhasil membenarkan posisi jari-jariku.

"Ekhem." Aku berdeham untuk menghilangkan kegugupanku.

Nafeesha mengalihkan pandangannya dari jari-jariku menjadi menatap wajahku. "Kenapa? Haus?" tanya gadis itu polos.

Aku buru-buru menyahut. "Eh?! Eng-enggak, kok."

"Hm. Ya udah, sekarang coba deh kamu genjreng," ujarnya.

Aku pun menurut. Meng-genjreng gitar tersebut dengan tangan kanan.

Jreng... jreng... jreeeeng....

Kavi's SpellsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang