spell no. 9

347 26 126
                                    

Holla gaesss :D Akhirnya setelah bertapa 7 hari 7 malem part 9 bisa update juga wkwkkk Semoga pada suka dan ngga bosen sama cerita ini 😂😂😂Kalo ada kesalahan tolong author diingatkan yahhh Jangan lupa vote & comment nyaOkee cukup intronya 😄 sel...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Holla gaesss :D
Akhirnya setelah bertapa 7 hari 7 malem part 9 bisa update juga wkwkkk
Semoga pada suka dan ngga bosen sama cerita ini 😂😂😂
Kalo ada kesalahan tolong author diingatkan yahhh
Jangan lupa vote & comment nya
Okee cukup intronya 😄 selamat membaca 🙋

Playlist : The Weeknd - I Feel It Coming

🎼 happy reading 🎼

Untung sayang! Untung cinta! Untung sabar! Untung dia Nafeesha! Untung Kavi baik hati dan tidak sombong!

- your admirer -

"Kamu manggil Mami saya 'Mami' juga?" tanyaku.

Nafeesha mendongakkan kepalanya yang kini tengah bersandar di punggungku, sehingga membuat helm yang kami pakai berbenturan. Kami pun mengaduh karena terkejut. Namun, sesaat kemudian kami tertawa. Menertawakan kebodohan kami.

"Iya. Mami kamu yang nyuruh," jawab Nafeesha kemudian.

Aku mengangguk-anggukkan kepalaku. "Kalian ngobrolin apa aja tadi?" Aku bertanya lagi.

"Ada deh," ujarnya jahil.

"Ah... Nafeesha nggak asyik deh," sahutku pura-pura marah.

Gadis itu tertawa. "Biarin wlee!" ejeknya.

"Ihh, kok gitu? Kasih tahu dong, Sha...," ujarku sambil menggoyang-goyangkan Mokka untuk menggoda gadis itu.

Nafeesha yang ketakutan langsung memelukku dengan erat. Membuat jantungku rasanya hampir copot karena terkejut.

Duh, jadi deg-degan. Kedengaran nggak ya? batinku khawatir.

"Kavi!!! Dasar, orang gila! Kalau mau mendekatkan diri sama Tuhan jangan ngajak-ngajak dong!"

Nafeesha berteriak dengan sangat kencang. Sampai-sampai kedua telingaku berdengung. Padahal aku sedang memakai helm. Bisa kalian bayangkan bukan, seberapa kencangnya teriakan Nafeesha?

"Jangan teriak-teriak, Sha. Kuping saya sakit," ujarku sambil menggeleng-gelengkan kepalaku.

Nafeesha membenturkan kepalanya ke kepala belakangku. Dengan helm tentu saja. Kalau tidak, bisa-bisa kepala kami benjol.

"Makanya, nggak usah miring-miring bawa motornya!" kesalnya.

"Miring-miring gimana sih, Sha?" tanyaku pura-pura tidak tahu. Padahal saat ini aku sedang menggoyang-goyangkan Mokka lagi, kembali menggoda Nafeesha.

Kavi's SpellsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang