Chapter 1

14.1K 979 56
                                    

Cerita ini sudah selesai sejak lama dan awal mulanya cerita ini sudah ada sejak diriku di grup facebook
Mau dipindahkan di ffn.net malah lupa password, bedebah 😂
Alhasil di pindahkan ke watty, dipost baru sekarang
Jadi bagi kalian yang request ini itu, pengen ceritanya dibeginikan-dibegitukan menurut versi kalian, mohon maap, simpan aja untuk kalian sendiri
Karena cerita ini udah selesai duluan sebelum dipublish
Udah tamat di diriku, jadi tinggal publish-publish doang
Jadi kalau gak suka ama ceritanya, tinggal klik tombol back, gak usah repot-repot complain ini itu
Bagi yang suka, jangan pelit-pelitlah ninggalin jejak 😂😂😂
Sekian dari curhat julid saya
Bagi yang gak suka ama saya, silakan menuju pintu keluar 😝

So, Happy Reading minna-san

*

*

*

*

*

*

*

Hujan deras turun membasahi kota Konoha di malam hari yang mana kota ini terkenal dengan kota yang super duper sibuk jika di siang hari namun kota yang sangat tenang dan sunyi apabila dimalam hari karena orang-orang lebih memilih istirahat dirumah setelah lelah pulang berkerja ataupun berkumpul dengan keluarga. Ditambah lagi sekarang ini sedang hujan, makin lenganglah kota besar itu. Tidak ada yang mau berkeliaran diluar, paling yang keluar pun hanya satu atau dua orang karena kebutuhan mendadak seperti membeli makanan ketika persediaan dirumah sudah habis.

Terlihat mobil Marcedes hitam terparkir ditengah jalan. Beruntung jalanan sedang sepi jadi tidak memungkinkan kalau kendaraan lain akan lewat.

Shit !

Umpatan terdengar dari dalam mobil yang berasal dari si pengendara yang bercirikan berwajah tampan dan rambut emo style yang bernama Uchiha Sasuke yang sedang bernasib sial karena mobil mahalnya tiba-tiba mogok ditengah derasnya hujan. Sungguh malang nian nasibnya, sudahlah tadi barusan putus dengan pacarnya karena ketahuan selingkuh dibelakang Sasuke dan sekarang ? Damn ! Kenapa mobilnya harus pake acara mogok disaat yang tidak tepat segala. Mana jalanan sepi lagi, mau minta tolong sama siapa coba. 

Sasuke menghela nafas sejenak, ia menginginkan sesuatu untuk menghangatkan tubuhnya. Ia melongokkan badannya kebelakang mencari-cari siapa tau ada benda yang bisa digunakannya untuk melindunginya dari hujan. Sasuke bernafas lega ketika ia menemukan payung biru disana, ia segera mengambilnya dan keluar mobil yang sebelumnya telah mengembangkan payungnya terlebih dulu.

Sasuke berjalan ke arah trotoar yang ada dipinggir jalan dan berhenti didepan sebuah gang kecil nan gelap. Namun bukan itu yang menarik perhatiannya melainkan sepasang kaki tan mungil yang tak sengaja terlihat olehnya berada didekat bak sampah yang ada disitu yang mana menutupi badan pemilik kaki itu. ‘Jangan-jangan korban pembunuhan.' batin Sasuke curiga.

Karena didorong rasa penasaran, Sasuke pun mendekati kaki mungil yang agak tertekuk itu dan begitu terkejut ketika ia menemukan seseorang berambut pirang sedang terduduk disana sambil memeluk lututnya dan menundukkan wajahnya. ‘Sedang apa dia hujan-hujan begini di sini ?’ batin Sasuke sambil mengernyitkan dahi.

Dengan ragu Sasuke membungkuk, mencoba menyentuh bahu yang terekspos itu dan menggoyangnya pelan. “Hei, kau tak apa-apa ?” tanyanya.

Orang itu bereaksi dengan mendongakkan kepalanya dan memperlihatkan wajahnya yang basah karena siraman air hujan yang membuat Sasuke tertegun. Bagaimana tidak ? Wajah orang itu sungguh manis dengan rambutnya yang lepek karena basah membingkai wajahnya yang bulat dengan pipi chubby yang sedikit memerah, mata yang memperlihatkan warna biru yang menawan layaknya batu shappire serta bibir mungil yang berwarna merah muda. Orang itu hanya memandang datar ke arah Sasuke. Sasuke tanpa sadar meneguk ludahnya karena terpesona dengan makhluk indah dihadapannya.

I Don't Care (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang