Chapter 6

6.8K 715 97
                                    

Happy Reading Minna~

*

*

*

*

*

*

*

“Ramen~ Ramen~ Ramen~ Ramen~.” Seorang pemuda imut duduk dimeja makan sambil menyebutkan kata ‘Ramen’ terus menerus dengan nyanyian. Disebelahnya duduk seorang pria tampan berambut raven yang sedang membaca koran dengan tenang ditemani secangkir kopi. Kebiasaan Sasuke yang tak pernah hilang ialah selalu meminum kopi sebelum sarapan. Persis kayak bapak-bapak.

“Achi ! Ramennya udah siap belum ?” Tanya Naruto pada seorang pria berambut raven dengan kunciran lemas dan tak lupa ada ekhemkeriputekhem didekat hidungnya.

“Sebentar Naru-chan. Ini sudah mau selesai.” Sahut pemuda itu yang diketahui bernama Uchiha Itachi yang sedang sibuk berkutat dengan alat-alat dapur.

“Cepatan Achi~ ! Naru lapar.” Ujarnya mulai protes dengan wajah merengut.

Untung saja posisi Itachi saat ini membelakanginya sebab jika ia melihat wajah Naruto yang imut seperti saat ini dapat dipastikan Itachi langsung meninggalkan masakannya dan menerjang Naruto untuk dikecup habis-habisan. Kalau Sasuke sih jangan ditanya, dia lagi mati-matian menahan agar tak menyerang Naruto.

Semenjak Naruto tinggal bersama mereka, mereka selalu saja mendapatkan cobaan jika bisa dikatakan. Kenapa bisa begitu ? Setiap saat Sasuke dan Itachi harus bisa mengendalikan diri agar tak selalu kekurangan darah alias mimisan gara-gara akhir-akhir ini Naruto lebih sering bugil dan mereka berdua pun juga jadi sering perang bathin agar tak menyerang dan merape Naruto detik itu juga mengingat Naruto pemuda imut yang polos. Bahkan saking polosnya, memakai atau melepas bajunya sendiri saja Naruto tak mengerti apalagi yang berhubungan dengan ekhemmesumekhem. Sasuke dan Itachi mulai tumbuh bibit pedophile. Beruntung Naruto hidup bersama mereka karena Uchiha dikenal sangat pandai mengendalikan diri. Coba aja Naruto tinggal dengan orang lain, sudah dipastikan orang itu hancur lebur. Naruto yang diserang, orang itu yang koid.

“Ini sudah selesai.” Itachi membawa semangkuk ramen beserta makanan yang lain untuk sarapannya dengan Sasuke.

“Asyiikk…!” Girang Naruto karena akhirnya ramen datang padanya.

Dengan semangat Naruto memakan ramennya sedangkan dua pemuda bermarga Uchiha memakan sarapannya dengan tenang.

“Ada apa, aniki ?” Tanya Sasuke heran karena melihat kakaknya yang tiba-tiba berhenti.

Itachi menghela nafas. “Entah kenapa aku jadi ingat kejadian tempo hari, Sasuke. Aku merasa ada yang janggal.”

Sasuke menaikkan alisnya mencoba mengingat-ngingat tempo hari yang dimaksud Itachi. Ia sedikit, ingat ya sedikit lho, teringat dengan kejadian kemarin. Kejadian yang dimana Naruto pulang dalam keadaan bugil dan Itachi menemukan bercak darah dipinggangnya.

Flashback On

Setelah selesai mandi dan berpakaian, Sasuke duduk di balkon kamarnya sambil membaca koran sesuai kebiasaannya dipagi hari sebelum berangkat kerja. Namun ia sedikit terkejut ketika membaca salah satu berita yang memperlihatkan gambar potongan tubuh manusia yang sengaja disensor dan juga judul berita diatasnya ‘Seorang Pemuda Mati Mengenaskan Di Sebuah Club Malam’. Sasuke semakin terkejut ketika klub malam yang dimaksud ialah club yang ia datangi bersama teman-temannya dan peristiwa itu terjadi saat pukul hampir sebelas malam yang dimana Naruto menghilang saat itu.

I Don't Care (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang