4. Mendengar suaranya

111 6 0
                                    

Kriiingg.......... Kriinggg....... Kriinggg.....

Bunyi alarm pesantren berbunyi, tanda akan masuknya sholat subuh sekitar pukul 04.00 pagi, semua murid bersiap" untuk pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat shubuh.

Ketika dalam perjalanan menuju ke masjid, ku melihat Dia iyaa tepat sekali Dia Nisa, seketika jalan ku berhenti dan kembali melihat diri nya yang berjalan dengan sahabat barunya yang menggunakan pakaian sholat.

Disitulah Dia pun melihat ku, seketika hati ini tak percaya bahwa Dia pun melihat ku dengan tensi waktu yang cukup lama.

Dan pertama kali kita percakapan bersama pun terjadi di tepi jalan masjid.

"Assalamualaikum Nisa." ucap salamku sambil tersenyum kepadanya

"Waalaikumsalam, ehh... Kok kamu tau nama ku ?" Tanya Nisa sambil tersipu heran

"Jangankan nama mu, hal yang kau suka saja aku tau."

"lahh tau dari siapa ?, Sedangkan aku pun tak tau kamu siapa?" Tanya Nisa yang semakin heran

"Aku Rahman, aku tau semua tentang mu dari seorang yang ku percaya"

"Iyaaa... Siapa yang kasih tau ?" Tanya Nisa yang semakin penasaran

"Nanti kau pun tau siapa orang itu, sudah lahh mari ke masjid sudah adzan, Assalamualaikum." Ucap ku sambil tersenyum kepadanya

"Ehhhh....??? Iyaa waalaikumsalam."

Akhirnya ku bisa berbicara langsung kepadanya, walaupun itu hanya sebentar tapi hati dan raga ini seakan ingin terbang dan rasa senang yang amat sangat tinggi sekali, hingga selesai sholat pun ku aku masih tersenyum senyum bahwa ku tak menyangka tadi aku telah berbicara dengan bidadari surga yang ada di dunia ini.

***
"Yaa ALLOH, jika dia jodohku dekatkanlah dan jika bukan jodohku jauhkanlah, tapi aku mencintai nya, tolong dekatkanlah kami, satukanlah kami, hanya kepadamu hamba meminta dan hanya kepadamu lah aku berserah diri, Aminn"
****

Kriinggg......(bel sekolah berbunyi tanda masuk kelas)

Hari pertama ku menuntut ilmu di tempat ini, semua murid berlarian tergesa-gesa masuk ke dalam kelas dan ku bingung kelas ku dimana.

Aku di panggil dengan sahabat ku yang sudah di dalam kelas terlebih dahulu, ternyata ku dengan Rizal sekelas, dan aku pun bergegas masuk ke dalam kelas.

"Untung gurunya belum masuk." Ucap ku sambil mengelus dadaku yang nafas tersengah-sengah.

"Woyy Man.... Sini samping gua kosong." saut Rizal yang memanggilku

"Iyaa sabar woy ngos-ngosan gua ini, lari gua tadi" saut ku sambil berjalan ke arah Rizal

Dan akhirnya ku dan Rizal duduk sebangku, lalu tiba lah pak Ismail, dia adalah wali kelas di kelas ku.
Pertama kali ku melihatnya terlihat begitu seram, sangar, tegas dan berwibawa.

Kringg.... Kriinggg.... Suara bell istirahat berbunyi

"Man ke kantin yok, laper gua tadi belum sarapan." Ajak Rizal

"Yaudah yok sama gua juga laper."

Dan kami pun tiba di kantin sekolah yang terlihat cukup ramai.

"Bu.. nasi uduk satu yahh pake sabel yang banyak yahh hehehe sama es teh yahh bu." ucap Rizal memesan makanan kepada ibu kantin

"Man Lo mesen apaan ?" Tanya Rizal

"Samain aja lahh gua mah" saut ku

"Ehhh yang aku pesan tadi 2 porsi yahh Bu." ucap Rizal menghampiri ibu kantin

"Iyaa nak duduk aja nanti di anterin makanannya." Jawab ibu kantin

Dan kami pun makan di kantin, selagi kita sedang asik nya makan sambil bercanda tentang si Nisa tiba-tiba dia .......



....
Hayoo tiba-tiba dia ngapain ?
Penasaran ?
Swape Up
...

Penantian SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang