*happy reading*
Depan rumah orang tua Retta.
mobil siapa itu??
Retta turun dari mobilnya dan berjalan menuju ke depan pintu ayahnya.
*Ting tong*
Retta menekan bel rumah sang ortu nya.Pintu rumah otomatis terbuka.
Dan Degg.
Hati Retta tercengang siapa lelaki yang sedang mengobrol dengan kedua orang tuanya di meja tamu.
"ehh kamu nak,,sini duduk!!"Sambut sang mama dengan lembutnya.
"enggak mah Retta cape Retta mau istirahat saja ke kamar"Jawab Retta ketus melihat cowo yang sedang duduk dengan senyum sinisnya,seakan akan ingin memangsanya lagi.
"kenapa kamu kaget dengan ku princess Retta"Batin Max dengan bangganya
"Retta kamu duduk sini"Ucap ayahnya Retta Sedikit memaksa.
"enggak yah Retta cape,Retta mau istirahat"jawab Retta lagi dengan mencoba berjalan menuju ke kamar atasnya.
"RETTA,Cepet sinih jangan membatah apa perintah dari ayah!!"Ayah Retta dengan tegas lagi menyuruh Retta untuk duduk.
Serasa di iris iris hati ini ingin menangis,ayahnya baru saja membentaknya hanya karena ia ingin Retta duduk mendampingi lelaki itu.
Dengan jalan gontai lemas,Retta duduk di sebelah lelaki itu.
"Ada apa sih yah??,Retta cape"Ucap Retta dengan lembut,semoga saja ayahnya bisa memaklumi keadaan Retta.
"Retta Ayah dan Mama mu sudah bikin kesepakatan,kamu kan sudah dewasa jadi sudah pantas untuk kau memiliki rumah tangga sendiri"Jelas panjang lebar sang ayah.
Retta yang mendengarkan nya sedikit shock tak percaya,
Apakah harus secepat ini kah??
Lantas bagaimana dengan keinginannya yang belum bisa ia capai.
Sebuah keinginan yang ia impikan dari sejak kecil ditambah kedatangan seseorang yang ia impikan untuk menjadi calon suaminya.
Namun apa yang terjadi sekarang,,situasi yang begitu aneh dan sulit untuk ia jalanin,namun mau bagaimana lagi ini keinginan kedua orang tuanya.Rasanya ingin langsung mengucapkan tidak tidak dan tidak namun bukanlah suatu ucapan yang dapat begitu saja menyelesaikan masalah.
"tapi mah pah..."Ucap Retta mencoba
"jangan ada tapi tapian Retta,Ayah udah pilihkan calon yang cocok untuk kamu,dan kamu tidak boleh menolak lagi.Kata ayah harus ya kamu harus melakukan apa yang ayah katakan,ngerti!!!"Ucap ayahnya sambil pergi meninggalkan Retta,lelaki itu dan Mamanya.
Rasa sakit terluka ada di dada Retta ingin rasanya air mata ini turun begitu saja,namun ia mencoba menahannya ia tudak mau dianggap lemah oleh lelaki brengsek ini.
"Retta mama ke kamar dulu ya,silahkan kalian berbincang bincang dulu"Ucao mama Retta lembut meninggalkan kedua sepasang itu.
"makasih mama"ucap lelaki itu.
Apaan dia orang udah panggil mama segala lagi.
"ekhem ekhem"suara deheman lelaki itu.
"sudah deh Retta mari kita nenikah,aku janji ret aku gak bakal pernah nyakitin kamu,kamu harus mengerti rasa sayang ini dalam ret"ucap serius lelaki itu.
"apa kata kamu,tidak akan menyakiti aku,,Haha...sebelum kita menikah saja kamu sudah menyakiti hati aku Max,"Jawab Retta ketawa dengan perkataan bullshit Max
"itu aku lakukan karena aku sayang sama kamu,aku gak mau kamu jadi milik orang lain selain aku,coba saja kamu mengerti dan nurut perkataan aku,pasti aku tidak akan melakukannya."
"Tapi menurutku kamu lelaki brengsek yang pernah aku kenal,sampai kapan pun aku tidak akan mau menikah dengan mu,"
Cinta itu jangan dipaksain,cinta yang dipaksa akan menimbulkan luka yang dalam namun juga ada yang bisa membuat mu terluka di awal namun akhirnya akan sangat membahagiakan
"sudahlah Retta aku tidak mau berdebat dengan mu,bagaimana pun cara nya aku pasti akan mendapatkanmu dan akan menikah denganmu,bagaimanapun caranya"Ucap santai Max meninggalkan Retta.
Retta berlari ke lantai atas menuju ke kamarnya,airmata yang ia tahan turun begitu saja,tengkurap di atas kasur king size nya sembari menangis,bagaimana ia menceritakan kehidupannya kepada pacarnya Rey apakah dia akan mengerti.
Namun bukan lah hal yang gampang untuk di bicarakan,tidak adanya keberanian untuk Retta,rasa takut yang tinggi,takut Rey tidak percaya dan nantinya meninggalkan Retta
Retta akan mencoba berbicara kepada kedua orang tuanya semoga saja mereka bisa mengerti dan memilih calon suami pilihan Retta yaiti Rey.
Sore ini Retta ada jadwal bersama adiknya Albie yaitu Laura.
Retta rasanya malas untuk pergi kemana mana tapi mau bagaimana lagi ini sesuatu yang harus di jalananinnya.
Retta bersiap siap untuk pergi ke rumah nya Albie.Tak butuh waktu lama Retta sampai di tempat tujuannya dan masuk kedalam rumah itu.Ternyata Laura sudah menunggu kedatangannya disambut Retta penuh gembira.
"haii kak..."Ucap Laura
"hai de,,udah siap nih"tak kalah ceria nya Retta ia mencoba menutupi rasa sedihnya ia tidak mau terlihat lemah di hadapan orang lain.Mereka pun pergi berdua ke sebuah restoran yang istimewa,awalnya mereka hanya berdua namun tiba tiba Albie datang menemui mereka.
Mereka menikmati sore ini penuh dengan canda tawa,sehingga Retta sedikit melupakan apa yang terjadi tadi.
Tak terasa hari mulai gelap,sang malam datang untuk memberikan ketenangan pada sang insan di bumi, ketenangan ngan hanya sesaat.
Hai guyss maaf ya part ini sedikit ini juga nyempetin buat up,soalnya sibuk ama tugas..😂
Maaf kalau ceritanya gak jelas,author cuma pelajar yang suka mebulis hal yang tidak penting,mebulis imajinasi
Tapi jangan lupa untuk...
#vote
#vomentOuh iya udah pada baca belum cerita kedua author PRINCE OF ICE
yang belum baca bacanya,butuh kritik dan saran.Maaf kalau banyak typo disana sini.
Salam Cinta dari Retta
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND CRAZY
Teen FictionAda sebagian part yang di private jadi mohon follow aku dulu sebagai author.. Sesuatu yang sudah di rancang untuk masa depan, seketika hancur. Hancur oleh kesalahan yang cukup besar, bisakah seorang gadis melewatinya? DIPAKSA ya itu yang dirasakan...