Kissu!

1K 132 12
                                    

Di sekolah.

" Oh manis sekali " senyum Ino.

Aku menceritakan semua yang terjadi kemarin pada Ino dan itu reaksi yang ku dapat darinya. Dia bahkan tidak kesal saat ku bilang orang itu menyiramku dengan air dingin.

" Ne Hina-chan kenapa kau slalu memanggilnya dia atau orang itu "

" Maksudmu? "

" Dia kan punya nama dan kau tau namanya kan "

" Uchiha..-san.. " ucapku ragu.

" Nah mulai sekarang panggil namanya jangan lagi dia atau orang itu "

Aku hanya diam.

" Hm? "

" Iya..iya.. " ucapku kesal.

" Siapa? "

" Uchiha.. "

" Ha-i "

Deg

Aku langsung menoleh ke arah suara.

" -san " lanjutku.

" -san? " tirunya.

" Sasuke-kun kau sudah makan siang? " tanya Ino begitu saja.

" Ha-i " senyumnya.

Aku hanya diam dan lanjut menghabiskan makan siangku.

" Ne Hina-chan.. bukankah ada yang ingin kau katakan padanya? " bisik Ino.

" Nani? "

" Baju.. Hina-chan.. Baju yang hilang itu.. "

" Uhuk..uhuk.. "

Benar! Hampir saja aku lupa untuk meminta maaf padanya mengenai baju yang hilang itu.

" Ha-i "

Sebuah minuman diberikan padaku.

" Arigatou " ucapku meneguk air mineral itu.

" Itu bekas ku senpai "

Brrrttt

Aku langsung membuangnya.

" Kau! "

" Terima kasih untuk ciuman tidak langsungnya "

Lavenderku membulat menatapnya marah.

" Lain kali aku akan memberikan ciuman langsung padamu " ucapnya berlalu.

" Omaeeee.. " seruku.

" Hina-chan tenanglah " tahan Ino.

" Aku tidak akan minta maaf padanya Ino.. zetai iie! "

Lagi, emosiku memuncak karnanya. Kenapa Tuhan menciptakan manusia menyebalkan seperti dia?!

Festival tahunan sekolah semakin dekat, segala persiapan pun dikejar agar selesai tepat waktu.

Kelas ku mengadakan foto cosplay. Konsepnya adalah pengunjung bisa datang, memakai beberapa kostum dan berfoto.

" Nantinya foto mereka dicetak dalam beberapa bentuk bisa berupa pin, kaos, gantungan kunci dan sebagainya. Masing-masing memiliki harga berbeda tergantung kesulitannya " ucap ketua kelas.

Semua mulai berbisik dan tertarik dengan tema itu. Dan persiapanpun dimulai. Karna temanya sederhana jadi tak butuh waktu lama untuk menyiapkan segala sesuatunya.

Beberapa kostum berhasil kami dapatkan dari eskul drama, sisanya adalah gaun milik pribadi dari teman-teman di kelas.

Sepulang sekolah di kelas.

RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang