Waktu terus berjalan, kesalahpahaman sudah terselesaikan dan akupun sudah bersikap normal kembali. Kedekatan ku dengannya semakin intim.
" Hina-chan..kau dan Sasuke-kun pacaran ya "
" Iie "
" Tapi semua orang melihatnya begitu "
" Tidak mungkin kami berpacaran " ucapku santay.
Aku kembali melahap makan siangku di kantin bersama Ino siang itu.
" Hi..Hina..chan.. "
" Hm? "
Ino memberi isyarat dengan matanya. Akupun menoleh ke arah yang dia maksud.
" Uchiha..san.. " ucapku lirih.
Entah kenapa semua mata menatapku aneh. Ada apa ini?
Kenapa ekspresi Uchiha-san sangat sedih?
Aku bangkit dari tempatku. Tapi kemudian dia pergi meninggalkan kantin.
" He? "
Nara-san datang mendekat dengan wajah marahnya.
" Aku tau aku tidak berhak ikut campur urusanmu dengan Sasuke tapi aku tidak bisa diam lagi kali ini "
" Apa maksud- "
" Kau sungguh keterlaluan Hinata "
Deg
Nara-san lantas pergi meninggalkan kami disini. Beberapa siswa lain yang melihat mulai saling berbisik dan sepertinya membicarakanku.
" Hina-chan kita pergi sekarang "
Ino lantas menarik tanganku dan mengajakku meninggalkan kantin saat itu juga. Aku masih diam tak mengerti.
" Kau yang salah Hina-chan " ucap Ino.
" Apa maksudmu Ino? "
" Aku mulai mengerti yang Shikamaru juga mereka pikirkan "
" Aku tidak mengerti "
" Mereka semua berpikir bahwa kau dan Sasuke-kun berpacaran "
" Itu tidak mungkin "
" Tapi kau tidak harus mengatakannya secara gamblang di depan semua orang Hina-chan "
" He? "
" Sekarang semua berpikir bahwa kau jahat karna memberi harapan palsu pada Sasuke-kun "
" Uso "
" Itu yang ku lihat dari tatapan mereka "
" Aku tidak salah Ino karna memang dia tidak pernah mengajakku "
Iya dia tidak pernah mengajakku berpacaran meski dia pernah mengatakan bahwa dia mencintaiku. Jadi bagaimana mungkin aku berpikir bahwa kami pacaran. Itu hanya akan menjadi keegoisanku sendiri.
Tapi yang Ino katakan tidak salah juga, aku tidak harus mengatakannya di depan semua orang.
Sekarang semua menjadi kacau berantakan.
" Kau harus minta maaf pada Sasuke-kun "
Aku hanya diam. Kurasa aku memang harus meminta maaf padanya.
Hari terus berganti, waktu untuk meminta maaf bahkan terlupakan. Semua sibuk menyiapkan setiap event yang semakin dekat.
" Tidak terasa sebentar lagi festival budaya " ucap Ino.
Aku mengagguk mengiyakan.
" Jadi.. kau sudah bicara dengannya? "
Plak
Aku menepuk dahiku sendiri.
" Jangan bilang kau lupa Hina-chan " kesal Ino.
" Gomen "
" Hina-chan kau benar-benar "
" A-aku akan bicara padanya sekarang..oke.. "
Aku lantas pergi meninggalkan kelas. Duh bagaimana bisa aku melupakan hal itu.
Ku hampiri kelasnya yang sibuk bersiap untuk festival.
" Permisi.. aku mencari Uchiha-san "
" Dia diruang guru " sahut yang lain.
" Arigatou gozaimasu " ucapku berlalu.
Aku berjalan menuju ruang guru. Tepat saat aku akan mengetuk, dia keluar.
" Uchiha-san " sapaku.
Dia berlalu melewatiku begitu saja. Dan sukses membuatku terkejut.
Tapi kemudian aku mengejarnya.
" uchiha-san..Uchiha-san.. "
Aku terus memanggil namanya tapi dia tak juga berhenti sejenak untukku. Apa dia semarah itu?
" Uchiha-san..hah..hah.."
Nafasku hampir habis karna mengejarnya.
" Ada apa senpai..bukankah kita sudah bertemu di rapat osis tadi "
" Bu-bukan..hah..hah.. "
Aku masih sulit menstabilkan nafasku.
" A-aku ingin bicara "
" Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi senpai "
" Tapi aku ingin menjelaskan- "
" Bukankah diantara kita tidak ada apa-apa..apa yang ingin kau jelaskan "
" Tapi- "
" Kurasa memang aku yang terlalu bodoh untuk berharap lebih padamu senpai "
" Apa maksudmu? "
" Seperti yang kau katakan senpai..tidak mungkin kita bersama "
Dia pergi meninggalkanku disana.
" Tung- "
" Satu lagi senpai..kau bisa tenang sekarang, karna aku..tidak akan mengganggumu lagi "
Uso..uso..uso... kau mengatakannya dengan wajah sedih begitu. Kau bohong Uchiha-san..kau bohong!
Setelahnya, hari yang ku lalui semakin berat. Kini dia menghindariku bahkan lebih dari yang pernah ku lakukan padanya dulu.
Semua jadi semakin berantakan dan itu karna diriku.
~Skip~