" Kenapa jadi begini Hina-chan "
" Entahlah Ino akupun tidak mengerti "
" Mungkin sebaiknya kau coba bicara lagi dengannya "
" Bagaimana caranya? dia selalu menghindariku "
" Sebelum kau bicara dengannya sebaiknya kau pahami dulu hatimu " sahut seseorang.
Aku dan Ino langsung menoleh ke arah suara.
" Nara-san "
" Shikamaru "
Ucap kami bersamaan.
" Sejujurnya aku tidak ingin ikut campur urusan kalian tapi kepala sekolah terus mengoceh padaku tentang pekerjaan Sasuke yang mulai kacau "
" Benarkah? " tanya Ino.
" Iya, kepala sekolah terus ngomel padaku memintaku menyelesaikan masalah kalian.. mendokusai " ucap Nara-san menggaruk kepalanya yang ku yakin tidak gatal.
" Lalu kami harus bagaimana? " tanya Ino.
" Bukan kalian tapi hanya kau Hyuga-san..kau harus memahami hatimu juga perasaanmu padanya "
Aku diam mencoba memahami perkataan Nara-san.
" Kenapa kau ingin dia mengerti, kenapa kau ingin menjelaskan semua ini, dan kenapa kau ingin dia seperti biasa lagi "
Aku terus diam berpikir.
" Jika memang kau tidak memiliki perasaan apapun padanya maka lupakan yang ku katakan dan acuhkan dia "
" Bagaimana Hina-chan " ucap Ino.
Aku masih diam berpikir.
" Sebaiknya kau cepat "
" Shikamaru jangan mendesaknya begitu " kesal Ino.
" Kau pikir Kepala Sekolah tidak mendesakku? "
" Akan ku coba tuk memikirkannya " ucapku melerai keributan antara Ino dan Nara-san.
Keduanya lantas diam. Nara-san langsung pergi meninggalkan kami.
" Pelan-pelan saja Hina-chan, pikirkan baik-baik perasaanmu padanya "
" Arigatou Ino "
Sejak itu aku terus memikirkannya, semua yang telah dia lakukan untukku selama ini. Dan setiap kali ku ingat hal sepele tentangnya aku lantas malu sendiri.
Sekarang wajahnya selalu terngiang di kepala. Menyebalkan tapi entah kenapa aku tidak keberatan.
Festival budaya tinggal menghitung hari, semua semakin sibuk. Siang itu usai pelajaran, kelas kami memutuskan untuk tinggal.
Grrrwwwlll
" Hina-chan perut mu "
" Go-go-gomen " ucapku malu.
" Tadi kau tidak sempat makan siang kan "
Aku hanya menunduk.
" Hyuga-san kau boleh pergi, makanlah nanti kau sakit " sahut yang lain.
" Tapi kostumnya "
" Kalau di tinggal sebentar saja tidak masalah "
" Ino- "
" Gomen Hina-chan aku harus menyelesaikan ini "tolaknya.
Aku tidak bisa protes lagi. Aku lantas keluar kelas dan berjalan menuju kantin sekolah.
Sold..sold..sold..
Semua stand makanan di kantin sudah habis!
Perut ku semakin meraung-raung tidak tertahankan. Mungkin aku harus keluar sebentar.
![](https://img.wattpad.com/cover/156691287-288-k723878.jpg)