Kesal

2.3K 184 1
                                    

Siang itu sepulang sekolah, tampak segerombolan pria dari sekolah lain tengah berkumpul membuat sebuah

lingkaran dengan seorang pria di tengahnya yang sudah terbaring lemah. Dan saat kulihat warna seragamnya, sama dengan sekolah ku.

" Astaga "

Ini masih lingkungan sekolah, sebagai wakil ketua Osis aku harus bertindak.

" Hey " seruku.

Semua berbalik menghadapku.

" Apa yang kalian lakukan? "

Aku berjalan menghampiri pria yang sudah terbujur itu, coba menyadarkannya.

" Kau tidak apa-apa? Hey.. "

Ku coba bangunkan dia menyandarkannya di dadaku.

" Semoga dia masih hidup " batinku.

Empat orang pria itu masih menatapku dengan tatapan aneh.

" Aku wakil ketua Osis Konoha, aku bisa menuntut kalian atas nama sekolah ini "

Semua diam saling pandang.

" Pergi " seruku.

Setelah mereka pergi aku kembali menyadarkan pria itu.

" Hey.. kau baik-baik saja? "

" Hn " angguknya.

" Mau ku antar kerumah sakit? "

Dia menggeleng.

" Kau yakin? "

" Hn " angguknya.

" Aku membawa beberapa perban jika kau membutuhkannya "

Ku letakkan beberapa plester juga obat pereda nyeri yang selalu ku bawa di tasku.

" Mmm.. tidak apa-apa kan kalau ku tinggal? " tanyaku memastikan.

" Hn "

" Jaa.. ah jangan lupa untuk periksa ke dokter "

Dia menggangguk sesaat dan akupun pergi.

" Sepertinya besok aku harus mendata beberapa siswa yang memiliki latar belakang suram, agar hal seperti ini tidak terulang lagi " pikirku.

Esok hari di sekolah.

" Nara-san, aku ingin membicarakan beberapa hal padamu "

" Oke "

Akupun menceritakan semua yang terjadi kemarin padanya.

" Siapa nama siswa yang kau tolong itu? "

Aku diam seketika. Aku lupa menanyakan namanya!

" Mm.. sebenarnya aku lupa menanyakan namanya karna panik "

" Ha? "

" Ta-tapi aku ingat wajahnya.. ya aku ingat.. "

" Temukan orang itu setelah itu baru kita lakukan tindak lanjut "

" Ha-i "

Sekarang aku akan memulai dengan melihat beberapa foto siswa disekolah ini. Jujur saja ini menyebalkan karna cukup menyita waktu hanya untuk mencari satu orang.

Satu jam kemudian.

" Baiklah aku sudah selesai dengan kelas 3 sekarang kelas 2 " ucapku.

Ditengah pencarianku, tiba-tiba seorang pria datang berdiri tepat disampingku. Aku meliriknya sesaat lalu kembali mengabaikannya.

" Arigatou "

Sebuah plester juga obat pereda nyeri diletakkan di mejaku. Lavenderku membulat seketika.

RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang