Kamu tau apa yang Ezzy pikirkan?
Dengan masih menggunakan kaos oblong yang lusuh dan juga celana tidur Ezzy harus terpaksa membuka pintu kosnya, hanya karena sebuah ketukan yang terdengar tidak sabar itu. Dan, Ezzy terkejut menemukan malaikat didepan pintu kosnya.
Ah, Malaikat? Malaikat pencabut nyama kah? Apa Malaikat pemberi rezeky?
Dan, yang jelas sosok dihadapannya ini bukan Malaikat, dia Devan dengan ketampanan diatas rata-rata.
"Lama sekali." Devan menatap malas ke arah Ezzy.
"Siapa yang menyuruhmu ke sini?" Ezzy memincingkan matanya, hei ini masih pukul 6 pagi ya, pria ini gila jika dia datang sepagi ini hanya untuk bolu cokelat lagi.
"Aku sendiri." Jawab Devan ambigu.
"Bolu cokelat lagi?" Tanya Ezzy penuh curiga.
"Tidak." Devan mendorong dahi Ezzy dengan jari telunjuknya, lalu dia masuk ke kamar kos Ezzy tanpa meminta izin.
"Hoi! Siapa yang menyuruhmu masuk hah?" Ezzy berteriak.
"Masih pagi, bisa jangan membuat keributan." Devan berdiri dengan tatapan dinginnya memandang Ezzy.
Ezzy maju selangkah, dia menatap Devan dengan berani. Pria ini, pria asing yang bodoh, pria yang dengan berani masuk ke daerah teritorialnya.
"Kau! Kau yang datang ke mari tanpa diminta! Kau yang membuat keributan, mengapa itu harus aku." Ucap Ezzy dengan penekanan.
"Aku tidak mengerti."
"Kau tidak harus mengerti! Yang ku minta keluar sekarang!"
"Kau mengusirku!" Devan menatap Ezzy tak habis pikir.
"Iya kenapa memangnya? Kau merusak pagiku."
"Dengar aku datang ke sini untuk menjemputmu, dan kau bilang aku merusak pagimu."
"Aku tidak minta dijemput." Ezzy heran sangat heran.
"Tidak tahu diri." Devan mencibir dengan geram.
"Apa! Siapa yang kau bilang tidak tahu diri! Kau saja yang tidak tahu diri!" Ezzy mendorong dada Devan dengan telunjuknya yang kecil.
"Percuma." Devan menangkap jari itu.
Dia memandang Ezzy, menelisik wajah mungil di hadapannya, ada beberapa jerawat bandel yang menempel dipipi Ezzy yang tirus. Pandangan Devan berubah menjadi sayu, tangan Devan yang awalnya hanya memegang jari telunjuk Ezzy sekarang berpindah memegang pergelangan tangan gadis itu yang sangat rapuh ditangannya yang besar. Betapa kejam kehidupan yang Ezzy jalani selama ini.
"K...kau, kau ini kenapa sih?" Ezzy gelagapan sambil berusaha menarik paksa tangannya yang ternyata dengan mudah terlepas.
"Bersiaplah, aku akan mengantarmu hari ini." Devan berucap sambil membelakangi Ezzy.
"Mengantar kemana?" Ezzy terheran lagi.
"Kemanapun kau mau."
***
Ezzy bersyukur sekali hari ini, meski Devan pria yang menyebalkan dan aneh tapi berkat Devan jualah dia tidak terlambat datang ketempat kerja. Bahkan warung makan nasi Padang tempat ia bekerja ini saja belum buka. Sedikit aneh sih, tapi ya sudahlah.
"Kamu bekerja disini?" Tanya Devan.
"Iya, tapi kenapa belum buka ya?"
Ezzy kebinguangan, pasalnya dia juga karyawan baru, mungkin warung makan ini akan buka pukul 9 ini.
"Kalau begitu aku tinggal." Ucap Devan kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Of Love (Complete)
Romance#1 coldprince (090919) Yang menjadi takdirmu tak kan pernah melewatkanmu.. STORY OF DEVAN GEKAS Devan menemukan gadis itu club malam, gadis yang selama ini dia cari, gadis yang pernah berdiri disamping Devan, hanya kepadanya lah Devan yang dingin be...