27. Mission

249 21 0
                                    

Devan menatap layar komputernya dengan serius, di sampingnya nampak Alana tengah membaca sebuah novel dengan tebal delapan ratus halaman, melihatnya saja sudah membuat Devan pusing tidak tertolong.

"Kakak mengenal Hanum?" Tanya Devan tiba-tiba.

"Siapa?" Tanya Alana dengan pandangan fokus kepada bacaannya.

"Hanum, istrinya Baskoro, perusahaan properti mereka itu yang terbesar di kota ini," Jelas Devan.

"Aku kenal, dia sering bicara soal menjodohkanmu dengan puterinya," Balas Alana.

"Apa kakak tahu banyak tentang Hanum?" Tanya Devan.

"Lumayan, aku pernah dua bulan bekerja untuk tim acara yang baru disetujui oleh Rayhan sebelum aku mengandung, kau tau program acaranya," Jelas Alana.

"Benar!  woman in business, bagaimana aku bisa lupa!" Ujar Devan dengan bersemangat.

"Mengapa kau terlihat bersemangat?" Tanya Alana pada akhirnya penasaran.

"Aku akan menjalankan misi mulia, jika misi ini berhasil, aku akan ke toko perhiasan segera!" Balas Devan dengan diiringi tawa yang terdengar mengerikan di telinga Alana.

"Hanum, misi, toko perhiasan? Apa hubungannya," Ujar Alana dengan pelan lalu kembali fokus kepada bacaannya, dan membiarkan Devan yang kembali sibuk dengan komputernya.

"Kakak, aku akan jadi pekerja lapangan hari ini, jadi tolong bantu Rayhan sebisanya! Aku pamit!" Ujar Devan beberapa saat kemudian.

"Jangan lupa membayarku!" Teriak Alana kepada Devan yang sudah berjalan menjauhinya.

"Yes! Madam! " Balas Devan dengan teriakan juga.

Devan mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, beberapa menit kemudian di sampai di kedai Hadi. Ada Ezzy juga disana, gadis itu nampak menopang dagu dengan malas, disampingnya sudah pasti ada Sean dan di hadapannya ada wanita yang tidak di kenal oleh Devan.

"Ezzy!" Sapa Devan begitu dia sampai di kursi bagian luar tempat mereka sering mengobrol.

"Kau datang," Balas Ezzy yang dengan segera merebahkan kepalanya di atas lengan Devan.

"Aku membawa beberapa berkas tentang Hanum, ku yakin ini sedikit membantu," Jelas Devan.

"Berkas?" Tanya Sera.

"Iya, berkas wawancara saat dia jadi bintang tamu acara TV kami," Jelas Devan.

"Tunggu, sebelum membahas hal ini, perkenalkan, dia Sera, sepupuku dan kakak kembar Sean," Jelas Ezzy.

"Sera," Ucap Sera memperkenalkan diri sembari menyodorkan tangan kanannya kepada Devan.

"Devan, pacar Ezzy," Balas Devan.

"Tidak usah menjelaskan bagian yang tidak penting," Keluh Sean dengan cemberut.

"Maaf soal Sean, dia memang segila itu soal Quenetta," Ucap Sera lagi.

"Tidak masalah, jadi sudah sejauh apa yang kalian tahu soal Hanum?" Tanya Devan lagi.

"Kami tahu masalalunya, kami juga tahu bagaimana cara dia mengelola perusahaan, hanya saja kami tidak tahu apa yang dia rencanakan. Dia hampir memecat semua orang-orang ayah Quenetta, memecat beberapa karyawan kompeten yang memimpin serikat pekerja untuk melawan kebijakannya. Kami tidak tahu banyak soal tujuannya ingin mengambil alih perusahaan," Jelas Sera.

"Aku tidak mengerti banyak soal perusahaan, aku harap Raznaji mau membantu," Ucap Ezzy.

"Dia pasti membantu, aku yakin itu," Ucap Hadi yang baru bergabung sembari membawa nampan berisi minuman dingin.

The Truth Of Love (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang