25. Batasan untuk di Lalui

382 28 3
                                    

Saya senang bisa menyapa kalian setiap minggu^^










Ezzy menatap sebuah kotak besar yang ia dapat dari kurir pengiriman barang. Ezzy menerka, Hadi bukan sosok saudara yang romantis, jika di ingat-ingat Hadi adalah saudara yang tidak berakhlak karena di masa lalu Hadi bahkan pernah menculik dan menjual Ezzy. Lalu, Raznaji adalah sosok saudara yang begitu manis dan perhatian, tapi Raznaji tidak pernah berinisiatif memberikan Ezzy hadiah, karena Raznaji tidak suka memberi barang yang belum tentu nanti disukai dan dipakai oleh Ezzy. Setelah menggelengakan kepalanya, Ezzy membuka kotak tersebut, dia menemukan begitu banyak cemilan di dalamnya. Dan menemukan secarik kertas disana

"Aku tidak tahu kau menyukai apa selain es krim Vanilla di tepi sungai, jadi aku membelikanmu banyak cemilan, bukan karena aku pelit, aku hanya ingin membagi cemilan yang ku sukai kepadamu"

"Apa ini dari Devan?" Ezzy bertanya kepada dirinya sendiri dengan tidak percaya.

"Ku rasa ini darinya, tapi mengapa... "

Ucapan Ezzy terputus karena handponenya berdering, nama Devan terpampang jelas di layar handponenya, Ezzy mengangkat telepon Devan dengan segera.

"Apa kau sudah menerima hadiahku?"

"Jadi, semua cemilan ini darimu?" Tanya Ezzy.

"Jangan terkejut, mungkin itu hanya hadiah biasa, bahkan kau sendiri dapat membelinya, hanya saja sekecil apapun hadiah yang diberikan, akan terlihat besar dan bernilai karena seseorang yang memberikannya, aku akan datang padamu hari ini, setelah aku bekerja ayo kita bertemu dan bicara, ayo kita saling mendengarkan," Ujar Devan dengan pelan dan halus.

"Aku... "

"Kau pasti bingung, kalau begitu aku tutup."

Sambungan telepon keduanya terputus, Ezzy menatap layar handponenya dengan tidak percaya.

"Apa yang kau lihat?"

Ezzy tersentak, dia menemukan Sean berjalan dari pintu masuk dan menghampirinya di meja makan.

"Apa?" Tanya Ezzy tidak ramah.

"Apa ini? Kau dapat kiriman dari siapa?" Tanya Sean dengan penasaran, lalu dia merampas secarik kertas dalam genggaman Ezzy.

"Siapa dia?" Tanya Sean.

"Bukan urusanmu," Balas Ezzy sembari merampas kembali kertas yang diambil oleh Sean.

"Kau menyukai seseorang?" Sean terus bertanya.

"Sean," Panggil Ezzy sembari menatap sepupunya yang dua tahun lebih tua dari dirinya.

"Apa kau serius soal perasaanmu?" Tanya Ezzy.

"Kau kira aku bercanda?" Ujar Sean dengan tampang yang benar-benar serius.

"Aku mengira kau selama ini bercanda," Balas Ezzy dengan polos.

Sean tertawa pelan, dia mendekatkan wajahnya ke wajah Ezzy.

"Aku serius soal aku benar-benar menyukaimu, ini bukan jenis cinta Liking, aku benar-benar menyukaimu," Jelas Sean.

The Truth Of Love (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang