11. Mampir

8.4K 573 8
                                    

Di usahakan vote dan comment ya"))

**

Beberapa menit kemudian Alex datang dengan mobil putihnya. Dan sekarang Nada sudah berada di kursi kemudi.

"Bahan-bahannya ada semua kan, Nad?" Alex menoleh ke samping dimana Nada berada.

"Ada Pak."

"Makasih Pak buat novelnya." Nada nyengir ke arah Alex. Lalu melanjutkan membaca.

"Segitu sukanya sama novel?"

"Iya dong! Suka banget."

"Kalau ke saya kapan sukanya?"

"Eh?"

"Harusnya yang kamu baca itu buku pelajaran, bukan novel tentang cinta-cintaan."

"Biarin. Lagian kalau pelajaran suka bosen, kalau ini kan bisa berimajinasi." Alex mengusap kepala Nada yang membuat Nada menahan napas.

"Terserah kamu deh."

"Iya emang terserah saya." Alex menggelengkan kepalanya. Sedangkan Nada melanjutkan lagi membaca novel.

Alex mengambil novel yang sedang di baca Nada. "Ih Bapak! Kok di ambil? Kan lagi seru tahu." Nada berusaha mengambil novel itu dari tangan Alex.

"Kamu jangan baca dulu kalau lagi sama saya." Alex merasa terabaikan kalau Nada terus membaca novel.

"Ihh! Kok gitu?"

"Jangan pokoknya." Alex menyimpan novel itu ke kursi belakang. "Kalau engga saya kasih tahu abang—"

"Iya-iya." Nada kesal kalau Alex mengungkit hal itu.

Alex tergelak melihat Nada yang cemberut dengan tangan di dada.

"Bapak penjelasannya jangan ke situ-situ lagi dong."

Alex kembali tergelak.

"Hahaha. Iya enggak."

"Engga tapi nanti di ulangin lagi."

"Itu tau." ucap Alex santai.

"Ih nyebelin!"

"Engga nyebelin kok tapi ngangenin."

Udah tua masih aja gombal. Nada membatin.

"Gombal banget sih."

"Cuma ke kamu saja kok."

"Iya terserah Bapak, kan saya bukan siapa-siapanya Bapak."

"Siapa-siapanya juga boleh."

Nada diam, dia tahu maksud Alex itu. Tetapi dia pura-pura tidak paham.
"Sudah sampai." ucap Alex saat mereka sudah berada di depan gerbang rumah Nada.

"Bapak mau masuk dulu?"

"Memang boleh?" tanya Alex.

"Emang siapa yang larang?"

"Engga ada."

"Ya, udah. Kalo gitu kita masuk."

Alex memasukkan mobilnya ke pekarangan rumah Nada. Dengan Nada yang masih di sampingnya.

Mereka berdua berjalan bersisian menuju rumah.

"Assalamualaikum." ucap Nada sedikit lantang.

"Ngucapin salam kok kenceng banget."

"Hehe. Kebiasaan Pak." Alex sedikit menggeleng.

Rumah Nada terlihat sangat sepi. "Bapak duduk dulu di sini, saya buatin minum dulu."

Dosen & MahasiswaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang