14. Pantai

8K 443 6
                                    

Terima kasih sudah klik cerita ini!!

Diusahakan vote dan comment!

Happy Reading^^

**

Alex mengajak Nada ngobrol berdua untuk menyelesaikan maksud Nada tadi. Alex melangkah kan kakinya ke area food court dengan Nada yang mengikutinya dari belakang dan juga raut muka yang terlihat campur aduk.

"Mau kemana, pak?" ucap Nada terlihat gusar. Dia menyesal telah mengatakan kalimat tadi.

Setelah Alex mendapat tempat duduk dan Nada yang duduk di depannya sangat terlihat gugup.

"B—Bapak kok bisa di sini? Bukannya t—tadi masih ada jadwal ngajar ya," Nada berusaha mengalihkan pembicaraan. Pandangan Nada terlihat kesana kemari untuk menghindari tatapan Alex padanya.

"Kamu serius?" Alex malah tidak menanggapi pertanyaan Nada.

"Serius apa?" jawab Nada cepat.

"Ucapan kamu tadi."

"Ah.. Engga! Bercanda doang kok, sumpah." jari Nada membentuk huruf V dengan pipinya sedikit bersemu malu.

Alex menahan senyumnya, badannya sedikit condong ke depan. Nada memundurkan badannya dengan bola mata yang tidak bisa diam. "Yakin?" ujar Alex masih menahan senyumnya. Nada mengangguk cepat.

Alex tergelak melihat tingkah malu-malu Nada. Mungkin dia harus langsung bertindak daripada bertanya lebih dulu kepada orang yang akan dia beri tindakan.

Alex mengangguk paham seraya mulutnya yang masih mengeluarkan kekehan.

"Kok ketawa terus sih, pak?" ujar Nada mendelik sebal.

"Lucu aja." Alex tergelak lagi lalu segera meredakaanya.

"Apanya yang lucu?"

"Kamu."

"Mulai deh," Nada malas meladeni Alex jika sudah menggombal begini.

"Emang lucu. Perlu bukti?" Alex mengambil ancang-ancang akan berdiri, Nada dengan cepat menahan tangan Alex.

"Nggak usah." Nada takut Alex melakukan hal yang macam-macam kalau dibiarkan.

Alex terkekeh melihat wajah was-was dan tegang Nada.

"Tegang gitu mukanya," ujar Alex menumpukkan tangannya di meja.

Nada berusaha membiasakan wajahnya "Biasa aja."

"Ayo kita ke bang Arsan sama kak Brilla, mereka pasti nyariin." ucap Nada mengalihkan pembicaraan.

"Mereka udah nonton duluan." ucapan Alex membuat mata Nada membelalak. Kok gue di tinggalin sama Pak Alex sih bang!!

"Kok gitu?!" ucap Nada sedikit menjerit.

"Sengaja. Biar kita bisa berduaan." jawab Alex santai. Nada mendelik mendengar jawaban Alex.

"Ish! Gombal aja terus, pak. Udah tua juga." imbuh Nada seraya menatap Alex dengan malas.

"Gak sopan ya kamu. Bilang saya tua." Alex memberenggut. "Lagian kita cuma beda 5 tahun."

"Tetep aja tua." ujar Nada sedikit terkekeh.

"Mending sekarang kita nonton aja." ajak Alex sengaja untuk mengalihkan pembicaraan, karena malas jika membahas menyangkut usia. Lagian dia masih muda, masih 26 tahun.

"Engga deh kayaknya."

"Kenapa?"

"Semua studio pasti penuh sama yang mau nonton Avenger." wajah Nada memelas karena tidak ada film romance kesukaannya.

Dosen & MahasiswaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang