Hari ini Nada akan menemani Alex menghadiri seminar. Sekarang dia sedang berdandan di kamarnya dengan diiringi lagu Imagination - Shawn Mendes.
Tadi Alex sudah memberitahu Nada kalau dia sedang dalam perjalanan.
"Dek, ini Alex udah dateng," Teriak Mamanya dari bawah. Mama Nada memang sudah tahu tentang hubungan Nada dengan Alex. Siapa lagi kalau bukan Arsan yang membocorkannya. Padahal dia masih belum siap kalau Mama-Papanya tahu.
Nada segera bergegas menyelesaikan kegiatan make up nya "Iya, Ma. Bentar lagi." jawab Nada sedikit kencang.
Dia segera membawa tas dan turun ke bawah."Yuk, pak." ajak Nada saat sudah berada di hadapan Alex dan juga ada mamanya yang sedang menemani.
Mamanya sedikit memukul bahu Nada "Kamu nggak ada basa-basinya, dek. Maen ajak pergi aja," ucap Mama Nada dengan gelengan kepala.
"Kan emang mau pergi, ma." jawab Nada pelan. Alex tersenyum kecil melihatnya.
"Ya.. Minimal nanya apa dulu kek,"
"Nanya apa emang?" tanya Nada polos.
Mama Nada menepuk jidatnya "Maaf ya, Lex. Gak pernah pacaran jadi gini nih,"
Alex terkekeh paham "Iya, tante. Paham kok." Alex memang sudah mengenal mama Nada karena suka bermain bersama Arsan.
"Ya, udah. Mending sekarang jalan, nanti keburu di mulai acaranya." ujar mama Nada.
"Katanya harus basa-basi dulu, ma?"
Mama Nada frustasi melihat anaknya yang kelewat lemot "Ya ampun adek. Bingung mama sama kamu, udah sekarang berangkat aja."
"Iya, ini mau." jawab Nada. Lalu berjalan menuju pintu dengan di ikuti Alex dibelakangnya.
"Eh, adek,"
"Apa ma?" Nada membalikan badannya sehingga melihat ke arah mamanya.
"Itu masa mau pake sendal jepit." mama Nada menunjuk sandal yang di pake oleh anaknya seraya tertawa.
Nada malu saat sandal rumahnya belum ia ganti, ia tersenyum canggung ke arah Alex lalu berjalan cepat menuju rak sepatu. Alex gemas melihat tingkah Nada yang seperti itu. Ia berjalan menuju mobil terlebih dahulu sambil menunggu Nada mengganti sandal nya.
Sekarang Nada sudah menggantinya dengan sneaker putih kesukaannya lalu dengan cepat menemui Alex di mobil.
"Hehe. Maaf, pak." ucap Nada membuka pintu mobil Alex lalu duduk di samping Alex.
Alex yang gemas mengacak ngacak rambut Nada dengan pelan. "Kamu lucu, ya." Nada menghentikan pergerakan tangan Alex yang sedang merusak tatanan rambutnya.
"Pak, nanti rambut saya rusak." Nada sedikit cemberut.
"Nggak papa. Tetap cantik, kok." Alex tersenyum lembut.
Nada sedikit bergidik "Duh, pak. Gombal mulu,"
Alex terkekeh dengan gemas "Cuma sama kamu, aja." Alex mulai menjalan kan mobilnya.
**
Saat sudah sampai Alex menggenggam tangan Nada, Nada sedikit takut kalau-kalau ada anak kampus yang melihat mereka.
"Udah, nggak papa." ujar Alex saat melihat keresahan diwajah kekasihnya. Nada mengangguk pelan.
"Acaranya sampe kapan, pak?" tanya Nada.
"Sampai maut memisahkan," Nada sedikit menyenggol Alex karena berbicara ngasal.
"Ih. Yang bener, pak."
Alex terbahak melihat wajah kesal milik Nada. "Paling cuma bentar,"
"Oke."
Mereka duduk di kursi tengah, Nada memperhatikan orang-orang yang ada di sekitarnya. Untung saja tidak ada orang yang mengenalinya.
Alex memperhatikan orang yang sedang memberi materi dengan penuh minat sedangkan Nada sudah sangat mengantuk. Dia tak berhenti menguap, dan kepalanya menunduk.
Setelah selesai Alex berdiri dan mengajak Nada untuk makan. Mereka berjalan beriringan.
"Eh. Pak Alex? Lho Nada?" Calya, cewe hits di kampusnya yang selalu bergabung dengan laki-laki. Calya kaget karena melihat Nada berdua dengan dosen nya.
Nada berdiri gelisah di samping Alex, dan untungnya Alex tidak sedang menggenggam tangan Nada. "Iya. Nada asdos saya." jawab Alex tersenyum ramah.
Calya mengangguk paham, tapi tak bisa di bohongi kalau tatapan Calya yang sedang mengintimidasi Nada. Nada membalas tatapan Calya dengan berani. "Saya ke sana dulu ya, pak." ucap Calya berjalan mendekati Nada "Awas lo. Kalau ganjen sama pak Alex." bisik Calya pada Nada lalu dia pergi meninggalkan Nada berdua dengan Alex.
Nada cengo mendengar bisikan Calya barusan. Yaelah. Lo kali yang ganjen bukan gue.
"Ya, udah. Yuk." Alex menarik Nada keluar gedung. Nada mengangguk.
*****
"Kalau menurut novel yang saya baca biasanya pasangan itu saling tau kesukaan masing-masing, emm... kalau bapak sukanya apa?" Nada membuka percakapan saat pesanan mereka sudah datang.
Alex terlihat berpikir untuk menjawab pertanyaan Nada "Suka kamu, mungkin." Alex tersenyum jahil.
Nada memutar bola matanya dengan malas, dia sudah bosan dengan gombalan Alex. "Yang serius, pak, ah."
"Ini juga serius," jawab Alex santai dan mulai memakan makanannya.
"Misalkan suka olahraga apa gitu," ujar Nada.
"Badminton."
Nada menatap Alex dengan antusias "Wahhh. Tau Jojo dong, pak?"
Alex mengangguk "Tau."
"Keren ya, Jojo. Apalagi pas di Asian Games," cerocos Nada dengan antusias.
"Kerenan juga saya," Alex berucap dengan pedenya.
"Bapak, pede banget."
"Harus, dong."
"Kamu jangan suka Jojo," lanjut Alex pada Nada.
Nada mengangkat alisnya "Kenapa?"
"Mending saya aja. Yang lebih nyata."
"Iya. Kan bapak udah punya saya." ujar Nada dengan malu. Mukanya langsung memerah saat mengatakannya.
Alex mencubit pipi Nada dengan gemas "Udah bisa jawab ya sekarang." Alex terkekeh.
****
Masih belum konflik ya gais
Jangan lupa vote komen!
Makasih buat yang udah support aku dan baca cerita ini.
Makasih banget😭See you soon.
Snfahira.
WITH LOVE, CACA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen & Mahasiswa
ChickLit[Follow dulu kalau mau baca] Nada Bryna, Mahasiswa berumur 21 tahun yang sangat tergila gila dengan cerita fiksi. Apalagi dengan koleksi novel-novelnya yang memenuhi kamarnya. Setiap hari dia habiskan untuk membaca novel atau membaca cerita di watt...