Umbrella - Part 1 -

3.4K 314 17
                                    

...

Pernahkah kau merasakan jatuh cinta?

...

31 Mei 2006

Umurku masih 12 saat itu dan kenangan membawaku pada masa itu.
Kenangan yang mampu membuatku tak bisa melupakan dirinya.

Aku jatuh cinta pada bocah pendiam yang tak pernah menampakkan senyumnya.
Kalau dipikir apa yang membuatku jatuh cinta? kurasa karena payung, bukan.Maksudku..

Saat itu hujan turun dengan derasnya dan aku hampir menangis karena hari sudah sore dan ibu belum juga menjemputku dan aku lupa membawa payung, teman-temanku sudah pulang. Membuatku sendirian di sekolah.
Dingin seakan menusuk dalam diriku.
Berulang kali aku mengusap kedua tanganku agar mendapat kehangatannya.

Bibirku bergetar karena kedinginan, ingin rasanya aku masuk kedalam karena hawa diluar sangat dingin. Tapi aku takut masuk kedalam, apalagi ada desas desus hantu sekolah yang akan muncul saat senja.
Lebih baik aku menunggu diluar daripada harus bertemu para makhluk halus itu.

"masuklah.." suara khas anak laki-laki datang menghampiriku dari belakang dan membuatku terkejut, hampir berteriak.

Kunaikkan satu alisku,karena heran melihat anak laki-laki yang sebelumnya jarang bicara apalagi dengan seorang gadis sepertiku. Dan aku tak tahu siapa namanya karena kelas kami berbeda, aku hanya sekilas melihatnya dan ini mungkin pertemuan kami yang tiga. Karena aku juga jarang bergaul dan aku bukan tipe gadis yang pemberani saat bertemu anak laki-laki.Sebut saja aku pemalu.

"kau akan membeku jika diluar seperti ini.." lagi, ucapnya menyadarkan lamunanku.
Dengan cepat aku menggeleng pelan, tanda aku tak mau.

Kulihat ia menghela nafas. Dan pergi masuk kembali meninggalkanku.

Dan aku sendiri lagi, mungkin memang benar jika anak itu tidak suka dekat-dekat perempuan makanya sikapnya dingin sekali. Senyum pun tidak.

Aku kembali mengusap kedua tanganku, sambil terus berharap ibu akan menjemputku sebentar lagi.

"eh?.." aku terkejut saat ada sebuah jaket hitam terlampir di pundakku.
Kulihat siapa yang menaruhnya dan itu adalah anak laki-laki yang tadi.

"kau akan berdiri disini terus?" tanyanya masih sama dingin seperti sebelumnya.

"a-aku menunggu ibuku.." cicitku kecil karena gugup.
Kulihat ia mengeluarkan payung lipat berwarna biru dari dalam ranselnya.Membukanya dan memberikannya padaku.

"pakai ini.." katanya menyodorkan payung yang telah terbuka itu.

"tidak usah aku menunggu ib-.."

drrt.. drrt..

Aku segera merogoh saku celanaku, dan mengangkat panggilan yang ternyata dari ibuku.

"hallo bu.."

"Seulgi-ya, maaf ibu tidak bisa menjemputmu..atasan ibu belum mengijinkan pergi karena masih ada client.."

"tidak apa-apa bu, aku akan pulang sendiri saja.."jawabku yang sebenarnya sedikit kecewa.

"Maafkan ibu, jangan langsung pergi jika masih hujan, kecuali kau punya payung.."

Love is Magic [Seulmin Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang