Past Stories - Part 3 -

1.2K 215 14
                                    

...

24 Desember 2017

Malam natal yang begitu dingin membuatku enggan turun dari kasur empukku.
Beberapa waktu lalu nenek menghubungi, menyuruhku agar segera datang. Mereka mengadakan acara makan malam. Namun sejak tadi pusing melanda kepala bagian belakangku, rasanya seperti tertimpa batu.

Kuraih ponsel yang berada di samping bantalku, menelpon nenekku.
Dan mengatakan jika aku akan datang besok saja. Tepat di hari natal.

Bisa kudengar suara khawatir nenekku dan berniat untuk datang kemari setelah kuberi tahu kondisiku sekarang.
Namun salju menumpuk terlalu tinggi, membuatku melarang beliau untuk datang.

.
.
.
.
.







Baru saja aku terlelap kembali, suara bel tamu berbunyi. Membuatku menyumpahi siapa saja yang mengganggu tidurku.
Dengan malas aku bergerak turun dari kasur dan berjalan dengan langkah gontai lalu membuka pintunya. Membuatku terkejut.

Kulihat sosok gadis yang beberapa waktu lalu membuat perasaanku tak karuan berdiri dihadapanku. Bajunya basah, yang kuduga ia habis dari luar dan terkena jatuhan salju. Gadis itu Kang Seulgi, tubuhnya menggigil sambil membawa dua kotak entah apa isinya. Yang satu berukuran sedang yang satu berukuran kecil. Entah apalagi yang ia bawa, membuatku membiarkannya masuk dan segera mencari selimut untuk menghangatkan tubuhnya.

"Kenapa kau basah kuyup? tidakkah kau lihat salju turun dengan lebat!" tanyaku mencoba melepas keheningan. Jujur saja aku khawatir.

"Aku hanya ingin memberi ini.." katanya sambil duduk di sofa, begitu juga denganku. Ia menyodorkan sebuah kotak berukuran sedang yang tadi ia bawa.

Membuatku bertanya-tanya tentang isi kotak didalamnya.Dan segera membukanya.

Kue brownies lagi? gumamku begitu melihat isinya.

"kali ini aku membelinya.." ucapnya dengan senyuman.

"Dan kau dengan bodoh pergi keluar dicuaca seperti ini?" tanyaku sedikit memarahinya.

Kulihat ia mengangguk.

"Kali ini aku tak bawa kamera.." katanya dan kulihat gadis itu memang tak membawanya.

"Aku tak akan melakukan itu lagi.. maaf jika waktu itu aku tak membuatmu nyaman..maaf aku mengambil gambarmu diam-diam.." ungkap dengan kepala menunduk.

"Sebagai permintaan maafku.. akan kukembalikan semua yang telah kucuri darimu.." ucapnya sambil menyodorkan satu kotak lagi berukuran kecil.

Aku menaruh kotak berukuran sedang di meja depanku dan mengambil kotak yang berukuran kecil. Membukanya.

Aku?

Aku terpana dengan semua isinya.
Ia mencetak foto yang dia ambil secara diam-diam maupun terang-terangan.

"Kau tenang saja.. aku sudah menghapusnya..hanya itu yang tersisa.." ungkapnya sambil tersenyum.
Membuatku sedikit kecewa.

Love is Magic [Seulmin Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang