Past Stories - Part 2 -

1.3K 223 10
                                    

...

17 September 2017

Hari ini sekolah kami mengadakan kegiatan acara olahraga tahunan, dimana setiap kelas harus ikut bertanding. Masing-masing orang terbagi untuk mengikuti beberapa perlombaan.

Seperti halnya diriku yang ikut tim sepakbola. Tadinya aku malas sekali dan memilih untuk tidur saja. Tapi apa dayaku, Taehyung memasukkan diriku kedalam tim. Teman tak tahu diri.

Mataku mengarah pada sudut lapangan, bisa kulihat gadis itu sedang duduk sendirian dengan kamera yang setia ia pegang. Aku tak tahu perlombaan apa yang ia ikuti. Karena sejak tadi ia hanya memotret.

Pandanganku mengarah pada sosok pria yang merupakan sahabatku.Min Yoongi. Ia datang menghampiri gadis itu.
Lelaki itu memegang ucapannya untuk mendekati gadis itu. Membuatku mendesis entah karena apa.

Aku sedikit tak suka saat gadis itu dekat dengan pria lain.

Buughh..

Sial!

"YA! Kenapa kau menendang bola kearahku!" seruku terkejut saat merasakan tendangan bola yang tadi mengarah ke wajahku. Tepatnya membuat hidungku berdarah.

"Maaf Jim.. aku tak sengaja.." ujar salah satu teman sekelasku yang tadi menendang bolanya. Hampir saja aku menghajarnya karena aku sedang emosi saat ini, jika saja dirinya tak membawaku pergi dari sana.

"Kau tak apa-apa?.." tanyanya pelan begitu ia menarikku keluar dari lapangan.

"bukan urusanmu!" jawabku dengan ketus. Aku menyingkirkan tangannya yang hendak menyentuh wajahku.

"Kang Seul-.. Jimin-ah apa yang terjadi?!" tanya seseorang yang sejak tadi mengikuti gadis itu.Min Yoongi.

"Astaga wajahmu kenapa jadi jelek sekali"ucapnya meledek. Dan aku sedang tak ingin diajak bercanda untuk saat ini.

"Diam kau!" ucapku kesal. Lalu melangkah untuk meninggalkan mereka.

"Jim.."gadis itu menahanku.

"Maaf Yoongi..aku pergi sebentar.."aku bisa mendengarnya dengan jelas. Dan kurasakan ia mendorong tubuhku agar aku mengikutinya.

Gadis itu membawaku ke klinik sekolah. Ia menyuruhku untuk duduk di kasur. Karena tidak adanya petugas membuat dirinya sendirilah yang mengobati lukaku.

"Tu-tunggu.." lagi. Ia menahanku yang hendak pergi setelah ia mengobatiku.Membuatku terduduk kembali diatas kasur.

"Kau belum makan kan?" tanyanya kulihat ia membawa tas kecil dan aku baru menyadari itu.

"ini makanlah.."lanjutnya setelah mengeluarkan kotak bekal berwarna hijau itu.

Gadis itu ikut duduk di sebelahku. Aku mengamati dirinya yang tengah membuka kotak makannya.

"aku hanya membuat kimbap.." ucapnya menyodorkannya padaku.

Kuraih kotak makan itu dan mencicipi sedikit buatannya itu.

Love is Magic [Seulmin Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang