Hidden - Part 2 -

1.5K 254 2
                                    

...

Pagi-pagi sekali Jimin meninggalkan Busan, ia harus rela meninggalkan ibunya walau cutinya masih kurang dari 2 minggu lagi. Beruntung ibunya tak sendiri, ada Seulgi yang menemani.

"Jadi kau dari Korea Utara?.. " tanya ibu Jimin setelah Seulgi menceritakan semuanya.
Gadis itu mengangguk mengiyakan ucapan ibu Jimin.

"kau tenang saja, asal kami menjaga rahasiamu kau aman bersamaku.." ujar ibu Jimin yang merasa kasihan pada Seulgi.

"Terima kasih.. " ucap Seulgi berkaca-kaca.
Ibu Jimin memeluk dirinya, mengelus punggung gadis itu. Menenangkannya.

"Kau tak perlu khawatir, eoh.." ucap ibu Jimin lagi.

"Maaf jika aku menjadi beban dikeluarga kalian.." kata Seulgi yang semakin erat memeluk ibu Jimin.
Pelukan yang tak pernah ia dapat bahkan dari ibu kandungnya sendiri.
Mereka benar-benar tak peduli.

...

FLASHBACK

Gadis itu harus melewati berbagai rintangan agar sampai disini.
Ia sudah tak tahan tinggal di negara itu.Bagaimana ia kerap dipukuli jika ia tak menuruti perintah orang tuanya. Bukannya tidak mau, tapi perintah kotor itu jelas Seulgi tolak.

Bahkan orang tuanya sendiri tega menjualnya kepada para petinggi di korea utara, ia berhasil kabur setelah dirinya dibawa kerumah jenderal. Mereka mengurungnya di sebuah kamar.
Seulgi yang tahu jika dirinya akan dijadikan santapan malam untuk jenderal. Ia memutuskan untuk nekat kabur dari sana. Ia gadis suci, ia tak mau kewanitaannya direnggut oleh orang-orang berengsek seperti mereka.

Gadis itu melarikan diri lewat jendela yang syukurnya tak dipasang teralis. bermodalkan kain seprai, gadis itu mengikat beberapa kain hingga membentuk sebuah tali dan menjulurkannya ke luar jendela.
Rasanya seperti mau mati saat dirinya mencoba untuk turun kebawah. Matanya harus jeli jika ada pergerakan dari penjagaan yang ketat.

Ia berlari sampai diperbatasan, sepatunya sudah hilang entah kemana, dilihatnya beberapa tentara sedang mengawasi area perbatasan.Jika tertangkap habislah dia.
Lagi-lagi ia beruntung karena sebuah truk pengangkut makanan hendak keluar dari perbatasan dengan model truk pick up yang di belakangnya ditutupi kain terpal. Melihat supir truk sedang meminta ijin kepada petugas, memberinya kesempatan untuk masuk secara diam-diam di belakang sana.
Dan itulah untuk pertama kalinya ia melewati perbatasan Korea utara.

Sampai di Korea Selatan, Seulgi langsung turun dari truk diam-diam, beruntung gadis itu tak ketahuan. Ia lalu merogoh tas kecil yang tadi ia bawa untuk berjaga-jaga. Dilihatnya terdapat mata uang Korea Utara. Gadis itu lantas langsung membuangnya karena takut ketahuan jika ia berasal dari negara musuh.

Dengan logat yang sedikit berbeda dengan Korea Utara, Seulgi mencoba berbicara dengan logat Korea Selatan yang telah ia pelajari jauh sebelumnya.

Rasa sakit ia rasakan disekujur tubuhnya, mengingat sebelumnya ia pernah menerima pukulan keras beberapa kali.
Gadis itu bersandar pada sebuah toko roti. Ia meneguk ludahnya kasar, tentu saja ia sangat lapar. Belum lagi ia tak punya uang untuk membeli satu buah roti.

"Jangan duduk disini, kau mengganggu pembeli !!" ujar sang pemilik toko roti yang mengusir Seulgi dari sana.

"Maaf.." hanya itu yang bisa Seulgi lakukan sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan toko roti.

Love is Magic [Seulmin Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang