First Kiss (Ver.3)

2.3K 283 25
                                    

...

Suara dentuman musik DJ menyebar keseluruh ruangan club, para penikmat musik tengah menggoyangkan seluruh tubuhnya. Mau yang tua atau muda semuanya menikmati dan terhanyut dengan alunan musik bersuara keras itu.

Pemandangan dari beberapa sepasang manusia yang sedang make out menjadi hal yang sudah biasa. Tak ada rasa risih sedikit pun.

Berbeda dengan seorang gadis yang duduk santai didekat disebuah mini bar. Entah sudah berapa gelas minuman bercampur alkohol yang mengisi perutnya. Gadis itu tak peduli dengan berapa banyaknya dia minum, walau dirinya sudah mabuk. Bahkan, separuh kesadarannya mulai menghilang.

Getaran ponsel yang terus bergetar di meja bar tak dihiraukannya. Dirinya hanya tertawa seperti orang gila, sambil sesekali menggoda bartender yang sibuk menyuguhkan minuman untuk tamu lain.
Dia akan menggerutu jika bartender itu malah menghiraukannya dan pada akhirnya membuatnya menyerah karena tak mendapat respon. Gadis itu pikir lebih baik melanjutkan acara minumnya saja.

"Aku minta lagi!" serunya dengan nyaring mengingat suara musik terus berdentum semakin keras. Dia mengangkat gelasnya dan menyodorkannya pada bartender muda itu.

"Maaf nona, kau sudah sangat mabuk.. sebagai gantinya kau hanya boleh minum air mineral saja.."ucap bartender muda itu sambil menuangkan air mineral di gelas gadis itu.

Bibir gadis itu mengerucut, kedua alisnya bahkan bertaut dan matanya menatap tajam. Yah, dia marah saat pria itu tidak menuruti keinginannya.

Prangg!

"Tidak! aku tidak mau ini! aku sudah membayar untuk bisa minum disini, beri aku whiskey atau apapun yang rasanya seperti itu yang jelas aku tidak menginginkan air tanpa rasa!" serunya yang sudah kurang ajar menjatuhkan begitu saja gelas kaca yang baru saja dituangkan air mineral tadi.

"lagipula, aku sudah membayarmu lebih!" tambahnya menggerutu.

Pria muda itu menghela nafasnya, dia sudah tak heran lagi dengan sikap kasar gadis satu ini. Sudah hampir 5 harian ini, gadis itu selalu datang tepat di jam 9 malam disaat semua pengunjung tengah asyik menikmati musik. Namun, gadis ini hanya menghabiskan waktunya disini. Di meja bar, membayarnya lebih agar dia bisa minum sepuasnya.

"Kalau begitu, saya akan mengembalikkan uangmu.." ucap pria itu sambil mengambil beberapa lembar kertas bermata uang won.

"Tidak! tidak! simpan saja!" serunya cepat.

"Please, berikan aku satu gelas lagi, ya ya yaaaa.." pintanya merengek dengan lucu.

Bukannya menuruti, pria itu malah keluar dari area meja bar lalu berjalan menghampiri gadis itu dan berdiri dihadapannya. Dia mengamati gadis itu, dari bawah hingga atas. Wajah gadis itu sudah memerah akibat banyaknya minuman alkohol yang dia minum tadi.

Apa gadis ini ingin membunuh dirinya sendiri? pikir pria itu.

"Saya akan mengantarkanmu pulang" ucap pria itu dengan raut wajah datar.

"Tidak! setelah satu gelas lagi!" Dan gadis itu masih saja meminta segelas minuman laknat yang enggan dia berikan lagi. Pria itu berusaha sabar saat wajah polos gadis itu mengerucut sambil menyodorkan gelas kosong lain di hadapannya.

Tidak ada cara lain, selain memaksa gadis itu. Dengan terpaksa pria itu merebut gelas kaca yang tengah di pegang gadis itu lalu menaruhnya begitu saja di meja sampingnya. Gadis itu ingin memberontak marah, namun dengan cepat pria membungkam mulut gadis itu dengan tangannya.

Love is Magic [Seulmin Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang