Umbrella - Part 3 -

1.8K 297 6
                                    

...

Pagi itu beberapa orang menatapku aneh. Dari cara pandang mereka seakan tak suka melihatku terutama para kaum perempuan.

Apa yang terjadi?

Itu yang selalu kutanyakan sejak aku memasuki kampus dan berjalan ke ruang dosen Kim.

Baru aku membuka pintu pandanganku langsung bertemu pada asisten dosen yang mungkin sejak tadi sudah duduk di dekat sana.

Kulihat ia memalingkan wajahnya dariku dengan tampang datarnya seakan tak peduli akan kehadiranku.

"Maaf aku hanya ingin menyerahkan ini" ucapku memecah suasana.

"Letakkan saja di meja" ujarnya dingin tanpa melihat kearahku.

"ka-kalau begitu aku permisi.." kataku yang masih berharap ia berbicara lebih padaku.

Namun aku salah ,ia sama sekali tak peduli padaku melihatpun tidak.

Aku langsung pergi begitu saja setelah menyerahkan tugasku padanya, karena memang dosen Kim belum juga datang.

.
.
.

Aku berjalan kearah kantin lalu mengambil tempat duduk dipojokan seperti biasa sembari menunggu wendy.

"Seulgi-ya! .." panggil seseorang dari jauh dan benar gadis biang keributan itu datang.

"astaga Wendy tak perlu berteriak.." seruku karena gadis itu sangat berisik.

"Kau sudah liat Line group?"tanyanya yang terlihat khawatir lalu duduk disampingku.

"Wae? aku belum mengeceknya sejak pagi tadi" kataku tanpa peduli.

"sebaiknya kau lihat Seul..cepat!" ujar Wendy terburu-buru.

Dengan penasaran aku membuka Line grup, awalnya tak ada yang terjadi hanya sebuah lelucon dari beberapa teman kami. Namun begitu aku mencoba untuk menscroll ke atas, betapa terkejutnya diriku.

Sebuah video menampakkan saat Jongin akan menciumku yang tengah mabuk. Namun detik berikut ada tangan seseorang menarikku, yang membuatku terkejut adalah sosok itu..


Park Jimin


Dia menciumku..



Mulutku menganga lebar melihat video berdurasi hampir selama 6 menit itu.
Jujur saja aku tak mengingat apa yang terjadi semalam, bahkan aku sudah pasrah jika Jongin yang menciumku.
Namun aku salah justru pria Park itu yang merebut ciuman pertamaku.
Tanpa sadar aku menyentuh bibirku sendiri. Walau aku tak mengingat kejadian semalam, namun aku bisa merasakan hal itu hanya dengan melihat video itu.

Jadi itulah mengapa pagi tadi banyak mahasiswi yang menatapku sinis, mungkin mereka cemburu padaku.
Dan aku baru sadar jika asisten dosen sepopuler itu.

"Daebak! bagaimana rasanya dicium asisten dosen?" lamunanku terhenti saat kudengar Son Seungwan alias Wendy kembali berceloteh. Dengan malas aku menatapnya kesal dan mendengus sebal kemudian memukul lengannya.

"ini pasti karena permainan itu" ujarku sambil mengingat kejadian semalam.

"Tak mungkin Seul.. jelas-jelas Jongin yang akan menciummu lalu tiba-tiba dia datang, aneh sekali.." kata Wendy.
Kalau dipikir ucapan Wendy ada benarnya juga.

Love is Magic [Seulmin Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang